Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 2 Persen Lebih, Seluruh Sektor Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpelanting ke zona merah dan langsung anjlok lebih dari 2 persen pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/5/2020).
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpelanting ke zona merah dan langsung anjlok lebih dari 2 persen pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/5/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG anjlok 2,57 persen atau 121,44 poin ke level 4.594,96 pada pukul 09.12 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (30/4/2020), sebelum libur Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei, IHSG mampu ditutup di level 4.716,4 dengan lonjakan sebesar 3,26 persen atau 149,08 poin.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka terjerembap 2,95 persen ke level 4.582,17 pada Senin (4/5). Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks tertekan dalam kisaran 4.576,23 - 4.716,35.

Seluruh 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin infrastruktur (-4,02 persen), aneka industri (-2,84 persen), barang konsumsi (-2,67 persen), dan manufaktur (-2,63 persen).

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini mengikuti pelemahan bursa regional.

Pada perdagangan Jumat (1/5/2020), indeks S&P 500 AS ditutup anjlok 2,8 persen, Dow Jones melemah 2,6 persen, dan Nasdaq turun tajam 3,2 persen.

Sementara itu, angka pengangguran di Amerika Serikat telah menembus 30 juta hanya dalam waktu 6 pekan, sedangkan pengeluaran konsumen (consumer spending) turun 7,5 persen mom pada Maret.

“Hal ini kurang baik dan krusial karena 70 persen ekonomi AS bergantung pada pengeluaran konsumen,” tutur Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya yang dikutip Bisnis.com.

Di Eropa, negara-negara pengguna mata uang Euro mencatatkan kontraksi PDB sebesar -3,8 persen qoq pada kuartal I/2020, sekaligus merupakan kontraksi terbesar sejak perhitungannya dimulai pada tahun 1995.

Sebagian kecil bursa saham di Asia juga melemah pada Jumat, sedangkan mayoritas pasar tutup memperingati hari buruh. Adapun, pagi ini indeks Kospi Korea Selatan dibuka melemah 2,5 persen dan Dow Futures saat ini melorot 1,5 persen.

“Kami memperkirakan IHSG berpotensi melemah hari ini mengikuti pelemahan bursa regional pagi ini dan Jumat lalu,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper