Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2020, Total Bangun (TOTL) Bukukan Penurunan Pendapatan dan Laba

Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp60,98 miliar pada kuartal I/2020. Dibandingkan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu terjadi penurunan sebesar 9,38 persen atau senilai Rp6,29 miliar.
Total Bangun Persada/Istimewa
Total Bangun Persada/Istimewa

Bisnis.com, JAKATA – Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk. mengalami penurunan laba bersih sebesar 9,38 persen pada pertama tahun ini, disebabkan oleh penurunan pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Idnonesia (BEI) perseroan membukukan laba bersih senilai Rp60,98 miliar. Dibandingkan perolehan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu terhadi penurunan sebesar 9,38 persen atau senilai Rp6,29 miliar.

Penurunan laba bersih ini diakibatkan oleh penurunan pendapatan perseroan sebesar 11,57 persen menjadi Rp725,74 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan tercatat sebanyak Rp820,65 miliar.

Penurunan pendapatan juga tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan beban pokok perseroan. Per 31 Maret 2020, beban pokok perseroan tercatat senilai Rp640,82 miliar, hanya turun 8,37 persen terhadap beban pokok pada kuartal I/2019.

Dengan demikian perolehan laba kotor perseroan anjlok 29,98 persen, menjadi Rp84,91 miliar.

Raupan laba bersih perseroan masih dapat terhindarkan dari penurunan lebih dalam berkat penurunan beban umum dan administrasi sebesar 12,43 persen menjadi Rp44,92 miliar. Selain itu, pendapatan lain-lain bersih juga meningkat cukup tajam, yakni 90,65 persen menjadi Rp53,32 miliar.

Dari sisi arus kas, perseroan membukukan arus kas dari kegiatan operasi sebesar negatif Rp61,05 miliar. Posisi negatif kas hasil operasi ini meningkat dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp39,69 miliar.

Dari sisi investasi, perseroan juga tampak mulai mengerem belanja modal. Hal ini terlihat dari posisi arus kas untuk investasi yang positif Rp20,32 miliar, didorong oleh arus masuk senilai Rp31,12 miliar dari pelepasan investasi jangka pendek. Sementara itu, pada kuartal I/2019, posisi arus kas ini negatif Rp16,65 miliar.

Dengan strategi pengelolaan arus kas tersebut, posisi kas dan setara kas pada akhir periode mencapai Rp647,71 miliar, meningkat 4,96 persen terhadap posisi kuartal I/2019.

Peningkatan kas ini membuat komposisi kas terhadap total aset perseroan meningkat dari 20,8 persen menjadi 21,1 persen. Sementara itu, total aset mengalami peningkatan 3,58 persen menjadi Rp3,06 triliun.

Dalam bentuk pasiva, total aset tersebut dicatatkan dalam bentuk liabilitas sebesar Rp1,93 triliun, naik 2,39 persen secara tahunan, dan ekuitas Rp1,13 triliun, meningkat 5,66 persen secara tahunan.

Sepanjang kuartal I/2020, Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada menyatakan bahwa perseroan telah meraup kontrak baru senilai Rp58,68 miliar.

Untuk tahun ini, perseroan menargetkan dapat membukukan kontrak baru sebesar Rp3 triliun. Sementara itu, dari sisi top line perseroan menyasar pendapatan Rp2,3 triliun pada tahun ini.

Dalam laporan keuangan kuartal I/2019, perseroan memperkirakan dampak Covid-19 akan cukup berat terhadap kegiatan operasi perseroan dan anak usaha. Namun, perseroan masih belum dapat mengestimasi dampak pasti terhadap kinerja keuangan perseroan.

“Dampak spesifik terhadap bisnis, pendapatan dan nilai terpulihkan dari aset dan liabilitas Entitas dan Entitas Anak belum memungkinkan untuk ditentukan pada tahap ini. Dampak-dampak tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi saat dampak tersebut dapat diketahui dan diestimasi,” dikutip dari laporan keuangan perseroan, Senin (4/5/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper