Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk.Menilai pasar konstruksi bangunan vertikal (high rise building) belum akan menggeliat tahun ini seiring pandemi Covid-19 yang telah menjangkiti hampir 10.000 orang.
Manajemen Total Bangun Persada mengakui pengaruh penyebaran virus corona telah memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi. Perseroan mengantisipasi dengan cermat langkah strategis yang tepat agar kelangsungan bisnis dapat tetap tumbuh secara berkelanjutan.
“Selain itu, risiko terjadinya resesi akibat berkurangnya aktivitas ekonomi global akibat COVID-19 juga perlu digaris bawahi dan dipertimbangkan dengan cermat,” tulis manajemen dalam laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Selasa (28/4/20200.
Emiten bersandi saham TOTL itu masih akan melanjutkan penyiapan inovasi bisnis serta pembaharuan teknologi yang lebih modern guna meningkatkan produktivitas pada tahun ini.
Di samping itu, TOTL juga berniat melakukan optimalisasi kinerja anak perusahaan melalui penyelarasan strategi pemasaran dan efisiensi biaya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mensosialisasikan diferensiasi layanan yang dimiliki oleh TOTL secara keseluruhan.
Secara umum, TOTL membidik perolehan kontrak baru sekitar Rp500 miliar hingga Rp3 triliun. Target tersebut dinilai realistis Jika dibandingkan dengan pencapaian pada 2019 sebesar Rp1,96 triliun, target tersebut sesuai dengan pertimbangan pertumbuhan pasar high-rise building yang dianggap belum begitu menggeliat dengan adanya pandemi Covid-19.