Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham Tesla terpantau anjlok setelah founder-nya, Elon Musk melontarkan cuitan singkat yang menyatakan bahwa harga saham produsen mobil listrik tersebut terlalu tinggi pada tahun 2018.
Dikutip dari data Bloomberg, saham Tesla yang tercatat dalam bursa Nasdaq terpantau anjlok hingga 10,30 persen atau 80,56 poin ke level US$701,32 pada penutupannya, Jumat (1/5/2020).
Elon Musk terlihat rajin mengunggah cuitan berulang-ulang kali dalam kurun waktu 75 menit pada hari Jumat (1/5/2020) dengan klaim bahwa dirinya akan menjual semua aset fisiknya termasuk huniannya untuk memperbaiki ekonomi.
Tesla stock price is too high imo
— Elon Musk (@elonmusk) May 1, 2020
Tak lama berselang, Head of Human Resources untuk Tesla wilayah Amerika Utara mengumumkan bahwa masa ‘merumahkan’ karyawan di tubuh perusahaan tersebut akan berlanjut untuk satu minggu ke depan.
Dihubungi terpisah, Elon mengatakan kepada kantor berita Wall Street Journal dalam emailnya kalau ia tidak memeriksa terlebih dahulu pergerakan saham Tesla selama beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, ia pun tidak bercanda saat mengeluarkan cuitan tersebut
Baca Juga
Dan Ives, analis Wedbush Securities yang memberikan rekomendasi hold untuk saham Tesla, mengatakan dalam sebuah email kalau komentar tersebut adalah omong kosong.
"Elon adalah Elon. Sudah pasti investor sakit kepala karena memang cuitannya adalah isu hangat,” ujar Dan.
Di lantai bursa, harga saham Tesla sepanjang tahun berjalan memang sudah terbang 67,39 persen kendati COVID-19 masih menggeliat di seluruh belahan dunia. Cuitan Elon tersebut pun keliru karena menurut datanya saham Tesla sepanjang tahun 2018 hanya bertumbuh 6,89 persen.