Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Dharma Satya Nusantara Tbk. mendapatkan fasilitas pinjaman senilai US$30 juta dengan jangka waktu 10 tahun dari Stichting and green fund (&Green).
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut akan memberikan fleksibilitas kepada perseroan, terutama di tengah gejolak pasar kredit global akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19.Pinjaman baru tersebut sekaligus menjadi upaya perseroan untuk melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan.
Menurut Andrianto pinjaman dari &Green meningkatkan keyakinan perseroan bahwa model produksi yang berkelanjutan dan melibatkan pemberdayaan komunitas lokal serta pelestarian keragaman hayati, masih dapat ditingkatkan apabila dilakukan bersama mitra pembiayaan yang tepat.
Dia menambahkan, perseroan memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak positif terhadap ekosistem yang mendukung usaha perseroan. “Kami menerima tantangan tersebut dan berkomitmen untuk melakukannya bersama-sama dengan mitra baru kami sekaligus membuktikan kepercayaan pihak kreditur terhadap manajemen dan operasional DSNG,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (29/4/2020)..
Sebagai informasi &Green adalah dana investasi finansial yang berdampak lingkungan. Fokus &Green adalah pembiayaan produksi komoditas yang berkelanjutan dalam rangka perlindungan hutan tropis.
Selain itu, DSNG merupakan anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang memiliki komitmen dalam mengelola, mengoperasikan serta menghasilkan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan yang bersertifikasi.
Pada 2019, DSNG membukukan total penjualan sebesar Rp5,74 triliun. Dari jumlah tersebut, penjualan dari segmen usaha kelapa sawit tercatat sebesar Rp4,74 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 83 persen dari total penjualan. Sisanya sebesar Rp1,00 triliun berasal dari segmen usaha produk kayu.