Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil naik tajam pada akhir perdagangan Senin (27/4/2020), didorong stimulus moneter bank sentral dan langkah banyak negara untuk mulai membuka aktivitas perekonomiannya yang selama ini ditutup demi menahan persebaran penyakit virus corona (Covid-19).
Pergerakan indeks Stoxx Europe 600, yang mewakili saham perusahaan-perusahaan di 17 negara kawasan Eropa, ditutup di level 335,44 dengan kenaikan tajam 1,77 persen atau 5,85 poin dari level 329,59 pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Di antara indeks saham utama pendongkrak Stoxx pada Senin adalah indeks FTSE 100 Inggris (+1,64 persen), indeks DAX Jerman (+3,13 persen), indeks CAC 40 Prancis (+2,55 persen), dan indeks FTSE MIB Italia (+1,78 persen).
Sementara itu, saham TUI AG yang melonjak 14,22 persen membukukan kenaikan terbesar pada indeks Stoxx, disusul saham Deutsche Bank AG (+12,68 persen) dan Deutsche Lufthansa AG (+10,45 persen).
Pada Senin (27/4), Bank of Japan (BOJ) menghapus batasan pembelian obligasi pemerintah dalam ekspansi stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menekan dampak virus corona terhadap perekonomian.
Melalui pernyataannya, bank sentral Jepang tersebut mengatakan juga meningkatkan ruang lingkup pembelian obligasi korporasi dan surat berharga dengan menaikkan plafon menjadi 20 triliun yen.
Baca Juga
Selain itu, dengan kebijakan ekstra yang difokuskan pada mendukung banyak perusahaan yang tengah berjuang dengan bantuan pembiayaan, BOJ mempertahankan target suku bunga jangka pendek dan jangka panjangnya.
Langkah-langkah yang diumumkan oleh Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda juga menunjukkan tingkat koordinasi kebijakan fiskal-moneter yang lebih besar. Sebelumnya, Perdana Menteri Shinzo Abe meluncurkan stimulus fiskal senilai lebih dari US$1 triliun bulan ini dan untuk menerbitkan lebih banyak obligasi.
Para pedagang selanjutnya akan menantikan rapat kebijakan moneter Federal Reserve AS dan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini ketika sejumlah negara melanjutkan langkah-langkah untuk melonggarkan pemberlakuan lockdown.
Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan perekonomian negara bagian yang dipimpinnya ini dapat dibuka kembali pada pertengahan Mei.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa lockdown di negara ini akan dilonggarkan mulai 4 Mei dan Prancis akan mempresentasikan strategi pencabutan pembatasan pada Selasa.
Sentimen positif lain datang dari Inggris yang melaporkan peningkatan laju angka kematian harian terendah sejak Maret dan New York mencatat 337 kematian atau turun tajam dari level tertinggi secara harian yang dialami awal bulan ini.
“Ada secercah harapan hari ini dengan banyaknya pergerakan kembali ke pasar. Ini bisa menjadi pertanda investor merasa lebih percaya diri bahwa kita akan keluar dari permasalahan,” ujar Lindsey Bell, chief investment strategist adiAlly Invest, seperti dilansir melalui Bloomberg.