Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Meluncur, Saham Multi Bintang (MLBI) Ikut Tersungkur

Pada perdagangan Selasa (28/4/2020) pukul 14.05 WIB, saham MLBI terkoreksi 2,05 persen atau 225 poin menjadi Rp10.750. Sepanjang perdagangan harga bergerak di rentang Rp10.750 - Rp11.000.
dari kiri ke kanan, Direktur Multi Bintang Indonesia Erik Pieter Mul, Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Michael Chin, dan Direktur Independen Multi Bintang Indonesia Bambang Britono usai public expose pada Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
dari kiri ke kanan, Direktur Multi Bintang Indonesia Erik Pieter Mul, Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia Michael Chin, dan Direktur Independen Multi Bintang Indonesia Bambang Britono usai public expose pada Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten minuman PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI) merosot seiring dengan pelemahan kinerja keuangan pada kuartal I/2020.

Pada perdagangan Selasa (28/4/2020) pukul 14.05 WIB, saham MLBI terkoreksi 2,05 persen atau 225 poin menjadi Rp10.750. Sepanjang perdagangan harga bergerak di rentang Rp10.750 - Rp11.000.

Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp22,65 triliun dengan price to earning ratio (PER) 40,41 kali. Sepanjang tahun berjalan, saham produsen Bir Bintang ini melorot 30,65 persen. 

MLBI mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan selama periode tiga bulan pertama tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasiannya per 31 Maret 2020, di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/4/2020), perseroan mencatatkan penurunan laba bersih mencapai 41,58 persen, dari posisi Rp239,5 miliar menjadi Rp139,92 miliar.

Alhasil, perseroan hanya akan membagikan laba per saham atau earning per share pada periode tersebut sebesar Rp66 per saham, merosot dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp114 per saham.

Penurunan juga terjadi di sisi penjualan bersih dimana perseroan membukukan omzet sebesar Rp627,35 miliar, melorot 17,64 persen dibanding periode sebelumnya yang mencapai Rp761,76 miliar.

Penjualan untuk segmen alkohol sendiri masih menjadi penopang bisnis perseroan dimana 84,27 persen omzet berasal dari penjualan minuman beralkohol diikuti dengan pendapatan dari segmen non alkohol yang hanya berkontribusi sebesar 15,73 persen dari total pendapatan.

Secara geografis, penjualan lokal kepada pihak ketiga masih sangat mendominasi penjualan Multi Bintang sebesar 99,24 persen dari total pendapatan, dibanding penjualan ekspor pihak berelasi dan pihak ketiga yang masing-masing hanya menyumbang 0,54 persen dan 0,22 persen dari total penjualan.

Meski begitu, produsen Bir Bintang tersebut sudah berusaha menekan komponen beban diantaranya; beban pokok penjualan hingga 10,55 persen menjadi Rp247,11 miiliar, beban penjualan menjadi 5,14 persen menjadi Rp117,2 miliar serta beban umum dan administrasi sebesar 7,03 persen menjadi Rp45,67 miliar.

Namun, perseroan tidak bisa mengelak dari kerugian penurunan nilai pada piutang usaha yang muncul pada kuartal I tahun ini sebesar Rp37,9 miliar.

Pada periode tiga bulan pertama tahun 2020, terjadi lonjakan pos liabilitas mencapai 59,57 persen menjadi Rp2,79 triliun dibandingkan jumlah liabilitas pada akhir tahun 2019 sebesar Rp1,75 triliun.

Dikutip dari surat yang ditandatangani oleh Accounting and Reporting Manager Bernard Iskandar hal tersebut terjadi dikarenakan perseroan mengambil pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1 triliun.

Hal itu sekaligus membuat penambahan akun kas secara signifikan dan jumlah aset perseroan yang juga ikut naik 40,79 persen ke posisi Rp4,08 triliun.

Di sisi lain, pos ekuitas perseroan pun merangkak naik 12,10 persen menjadi Rp1,28 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2019 sebesar Rp1,15 triliun.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan kas dan setara kas akhir periode Maret 2020 yang menanjak 119,15 persen menjadi Rp1,53 triliun dibandingkan posisi tahun 2019 sebesar Rp698,18 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper