Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Berbalik Optimis, Wall Street Ditutup Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,99 persen atau 456,94 ke level 23.475,82. Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup menguat 2,29 persen k elevel 2.799,31, sedangkan indeks Nasdaq menguat 2,81 persen ke level 8.495,38.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menghentikan pelemahan dua hari berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (22/4/2020), karena investor mencerna putaran terakhir musim laporan keuangan perusahaan dan optimisme terhadap pembukaan kembali perekonomian.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 1,99 persen atau 456,94 ke level 23.475,82. Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup menguat 2,29 persen k elevel 2.799,31, sedangkan indeks Nasdaq menguat 2,81 persen ke level 8.495,38.

Wall Street pulih dari aksi jual terburuk dalam tiga pekan terakhir di tengah serangkaian laporan keuangan perusahaan yang memicu spekulasi bahwa pemulihan akan terjadi lebih cepat dari perkiraan.

Saham Kimberly-Clark menguat setelah melaporkan penjualan kertas toilet yang kuat, sementara saham Chipotle Mexican Grill menguat menyusul penjualan yang melampaui perkiraan. Netflix merosot setelah mengusulkan penawaran utang, meskipun mencatat pertumbuhan pelanggan.

Sementara itu, saham Texas Instruments menguat setelah merilis kinerja yang solid pada kuartal pertama, namun merevisi proyeksi laba setahun penuh. AT&T bergabung dengan daftar perusahaan yang merevisi proyeksi.

"Sampai jalan menjadi lebih jelas, volatilitas kemungkinan akan sering terjadi karena pasar menimbang baik, buruk dan jelek dari pandemi ini," kata Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E*Trade Financial, seperti dikutip Bloomberg.

Pasar minyak terus menarik perhatian investor. Sehari setelah diperdagangkan di bawah level US$0, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate melonjak di atas US$13 per barel setelah Presiden Donald Trump memerintahkan Angkatan Laut untuk menghancurkan kapal perang Iran yang menekan melecehkan kapal-kapal Amerika di laut.

Investor terus berupaya untuk menilai dampak virus corona terhadap ekonomi global, dengan kekacauan pasar minyak menunjukkan tekanan masih akan lebih dalam atau berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan oleh pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper