Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Menguat, IHSG Mampu Pertahankan Rebound

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin ke level 4.567,56 pada akhir perdagangan hari ini.
Pengunjung melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (22/4/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin ke level 4.567,56 pada akhir perdagangan hari ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.441,09-4.580,68.

Pada perdagangan Selasa (21/4/2020), IHSG ditutup di level 4.501,92 dengan penurunan tajam 1,62 persen atau 73,99 poin.

Sebelum berbalik menguat, indeks sempat melanjutkan pelemahannya pada awal perdagangan Rabu (22/4) dengan langsung melorot 1,01 persen atau 45,54 poin ke level 4.456,38.

Enam dari 10 sektor pada IHSG berakhir di wilayah negatif, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 8,56 persen dan manufaktur yang menguat 3,26 persen.

Di sisi lain, empat sektor lainnya berakhir melemah, didorong sektor pertanian yang turun 3,5 persen.

Sementara itu, sebanyak 172 saham menguat, 213 saham melemah, dan 152 saham stagnan.

IHSG menguat di saat mayoritas bursa Asia juga terapresiasi, dengan indeks Shanghai Composite naik 0,6 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,55 persen. Di sisi lain indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,74 persen.

Kontrak indeks S&P 500 menguat setelah indeks saham ditutup lebih dari 3 persen  pada hari Selasa, ketika investor mengabaikan kesepakatan yang dicapai oleh Gedung Putih dan Kongres mengenai paket stimulus fiskal baru.

Bencana minyak mungkin menjadi tanda bahwa pukulan terhadap ekonomi global dari wabah virus corona akan lebih dalam atau lebih lama daripada yang diantisipasi oleh investor.

Meski begitu, beberapa negara telah bergerak untuk melonggarkan langkah-langkah pembatasan yang diterapkan untuk menahan penyebaran wabah Covid-19.

Sementara itu, kinerja perusahaan beragam: Chipotle Mexican Grill Inc. merevisi proyeksi laba, sementara Netflix mencatat peningkatan jumlah pelanggan hampir dua kali lipat pada kuartal pertama.

Roche Holding AG mengatakan masih mengharapkan kenaikan laba kecil tahun ini karena permintaan untuk obat-obatan terlaris naik dan produsen obat ini tengah pengembangkan alat tes untuk Covid-19.

"Kinerja penghasilan perusahaan cenderung tidak dapat diprediksi saat ini," ungkap Michael Cuggino, manajer portofolio di Pacific Heights Asset Management LLC, seperti dikutip Bloomberg.

"Ini hampir mustahil sampai kita memiliki lebih banyak kejelasan mengenai jalan dengan bagaimana dunia keluar dari wabah virus corona," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper