Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang logam PT J Resources Asia Pasifik Tbk. akan emisi obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp300 miliar dengan kupon sebesar 10,25 persen.
Dalam keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham PSAB itu akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap IV Tahun 2020 dengan dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk modal kerja PSAB dan entitas anak usahanya.
Adapun, dari jumlah pokok tersebut sebesar Rp150 miliar akan dijamin dengan dengan kesanggupan penuh atau full commitment dengan tenor tiga tahun dan bunga tetap sebesar 10,25 persen per tahun.
Bunga obligasi itu akan dibayarkan setiap triwulan dengan bunga pertama dibayarkan pada 6 Agustus 2020 dan bunga terakhir pada 6 Mei 2023.
Sementara itu, sisa dari jumlah pokok itu atau sebesar Rp150 miliar lainnya akan dijamin dengan kesanggupan terbaik atau best effort. Dengan demikian, jika obligasi tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka perseroan tidak memiliki kewajiban untuk menerbitkan obligasi itu.
Selain itu, minimum pemesanan pembelian obligasi ini dilakukan dengan nilai Rp5 juta dan atau kelipatannya dengan masa penawaran dimulai pada 29-30 April 2020. Obligasi ini akan resmi dicatat di BEI pada 8 Mei 2020.
Baca Juga
PSAB juga menjamin obligasi ini berupa anak usaha dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak.
Di sisi lain, perseroan menjelaskan bahwa obligasi ini mendapatkan peringkat single A (idA) dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang akan berlaku hingga 1 Maret 2021.
PSAB telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. akan berperan sebagai wali amanat penerbitan obligasi ini.
Untuk diketahui, sebelumnya PSAB telah melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp3 triliun.
Adapun, pada tahap I tahun 2019 perseroan menerbitkan Rp256 miliar, tahap II tahun 2019 emisi Rp500 miliar, dan tahap III tahun 2020 sebesar Rp569,65 miliar.