Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. menyatakan tak lagi memiliki eksposur pembiayaan kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang sedang dirundung malang akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
Direktur Perbankan Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menyatakan pembiayaan syariah yang disalurkan, telah dilunasi oleh emiten berkode saham GIAA itu pada awal tahun 2020.
“Kalau di CIMB Niaga Syariah sudah tidak ada ya. Sudah lunas di awal tahun, sekitar Februari. Tapi mungkin ada yang di konvensional, nah kalau ini saya tidak tahu,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).
Pembiayaan yang dimaksud adalah fasilitas pembiayaan senilai US$12,28 juta dalam bentuk pembiayaan modal kerja dengan skema musyarakah atau bagi hasil. Bagi hasi pembiayaan ini ekuivalen dengan LIBOR 3 bulan+2,21 persen.
Meski sudah dilunasi, sejatinya fasilitas pembiayaan ini baru jatuh tempo pada 25 September 2020. Fasilitas itu diberikan kepada anak usaha Garuda Indonesia, yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk.
Emiten berkode saham GMFI ini mencetak rugi bersih sebesar US$3,18 juta pada 2019. Perolehan tersebut, berbalik negatif dari posisi kinerja pada 2018 yang membukukan laba bersih senilai US$11,12 juta.
Baca Juga
Sementara itu, pembiayaan syariah dari CIMB Niaga senilai US$12,28 juta tadi merupakan bagian total utang bank jangka pendek Garuda Indonesia secara konsolidasian yang mencapai US$984,85 juta per akhir 2019.
Di luar pembiayaan syariah itu, CIMB Niaga sebelumnya juga memiliki pinjaman bank sebesar US$49,34 juta kepada Garuda Indonesia per akhir 2018.
Namun, pada laporan keuangan 2019, pinjaman tersebut tak lagi tercatat. Dengan demikian, emiten perbankan berkode saham BNGA ini kemungkinan besar tak lagi memiliki eksposur kredit kepada Garuda.
Secara total, Garuda Indonesia ini memiliki liabilitas jangka pendek senilai US$3,25 miliar. Kewajiban jangka pendek itu mendominasi total liabilitas perseroan yang mencapai US$3,73 miliar.