Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asal Rupiah Stabil, Dana Dana Asing Pasti Mengalir ke Pasar Obligasi

Investor asing tertarik dengan imbal hasil atau yield yang relatif tinggi dari surat utang Indonesia. Namun, volatilitas rupiah dan biaya terkait untuk hedging menjadi kurang ekonomis saat ini.
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA— Investor asing diperkirakan masih akan menjauhi obligasi Indonesia sampai pergerakan nilai tukar rupiah menjadi lebih stabil.

Dilansir melalui Bloomberg, Senin (20/4/2020), EM macro strategist Marcus Wong menuliskan dana asing telah mengalir keluar US$8,7 miliar sepanjang kuartal I/2020. Meski performa obligasi Indonesia membaik, investor global masih memangkas kepemilikan US$79 juta pada 16 hari pertama April 2020.

Pencairan telah naik signifikan di obligasi Indonesia yang terkonsentrasi di tenor menengah panjang. Partisipasi asing juga telah susut menjadi sekitar 33 persen dari posisi tertingginya 39 persen pada 2020 sebelum penyebaran pandemi COVID-19.

Perbankan dan investor lokal diberikan kelonggaran setelah keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memotong giro wajib minimum untuk memberikan ruang lebih banyak modal. Namun, untuk menciptakan reli di pasar obligasi Indonesia, diperlukan arus masuk dana asing.

Marcus menyebut dana asing tertarik dengan imbal hasil atau yield yang relatif tinggi harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa volatilitas rupiah dan biaya terkait untuk hedging menjadi kurang ekonomis saat ini.

Akhir pekan lalu, BI mengumumkan akan membeli sebanyak 25 persen dari target penerbitan dalam lelang utama. Langkah itu dinilai akan mendukung imbal hasil obligasi namun tidak dapat mengkompensasi penuh jumlah penawaran yang masuk.

Marcus mencatat lelang terbaru pada 14 April 2020 memperlihatkan tawaran yang masuk sebesar Rp22,3 triliun atau 66% di bawah rata-rata periode 2020.

Sementara itu, S&P Global Ratings menurunkan outlook atau prospek Indonesia dari stabil menjadi negatif. Namun, peringkat masih dipertahankan di level BBB.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper