Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah mengalami pelemahan seiring dengan langkah Bank Indonesia yang memutuskan memertahankan suku bunga acuan BI 7-day (Reverse) Repo Rate pada level 4,50 persen.
Pada perdagangan Selasa (14/4/2020), nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis 15 poin atau 0,1 persen ke level Rp15.645 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS turun 0,08 persen atau 0,081 poin ke posisi 99,267.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan, 7 Days Reverse Repo Rate, pada level 4,50 persen.
Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 13-14 Maret 2020 memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility pada level 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25%.
Kendati menahan suku bunga, BI menegaskan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran dan sebagai langkah preemptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Keputusan ini sejalan dengan pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo minggu lalu. Perry menuturkan prioritas saat ini adalah menstabilkan nilai tukar rupiah.
Baca Juga
"Prioritas kami kestabilan nilai tukar rupiah meski ada ruang penurunan suku bunga," kata Perry dalam press briefing di kanal YouTube, Selasa (7/4/2020).
Perry menyatakan BI akan sangat berhati-hati mengambil kebijakan penurunan suku bunga acuan. Pasalnya, BI juga masih harus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat Bank Indonesia tetap mempertahankan BI7RR pada level 4,50 persen, dengan mempertimbangkan beberapa indikator, yakni inflasi, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan penanganan dampak pandemi COVID-19.
Josua menjelaskan inflasi hingga akhir 2020 diperkirakan akan tetap stabil di kisaran 2,9 persen-3,3 persen, yang mana masih dalam target sasaran inflasi BI tahun ini, yaitu di kisaran 3±1 persen.
"Terkendalinya inflasi tahun 2020 ini dipengaruhi oleh dampak negatif dari COVID-19 terhadap perekonomian di mana potensi perlambatan ekonomi domestik termasuk penurunan laju konsumsi rumah tangga sehingga akan membatasi tekanan demand pull inflation," katanya
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (13/4/2020), rupiah ditutup di level Rp15.630 per dolar AS, terapresiasi 1,57 persen atau 250 poin. Penguatan rupiah jauh memimpin kinerja mata uang Asia lainnya yang mayoritas justru melemah di hadapan dolar AS.
Penguatan tersebut pun melanjutkan kinerja ciamik rupiah pada akhir pekan lalu, Kamis (9/4/2020) yang melesat hingga 2,28 persen. Capaian tersebut menjadi kinerja harian terbaik rupiah sejak 7 Oktober 2015, yang kala itu terapresiasi 3,1 persen. Adapun, sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah telah terkoreksi 12,7 persen
Nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis 15 poin atau 0,1 persen ke level Rp15.645 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,08 persen atau 0,081 poin ke posisi 99,267.
Nilai tukar rupiah melemah 74 poin atau 0,47 persen ke level Rp15.704 per dolar AS, saat indeks dolar AS turun 0,08 persen atau 0,084 poin ke posisi 99,264.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 75 poin atau 0,48 persen ke level Rp15.705 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,032 poin atau 0,03 persen ke level 99,316 pada pukul 14.26 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 55 poin atau 0,36 persen ke level Rp15.685 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,157 poin atau 0,16 persen ke level 99,191 pada pukul 11.24 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 51 poin atau 0,33 persen ke level Rp15.681 per dolar AS pagi ini.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,161 poin atau 0,16 persen ke level 99,187 pada pukul 10.00 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 70 poin atau 0,45 persen ke level Rp15.700 per dolar AS pagi ini.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 poin atau 0,07 persen ke level 99,278 pada pukul 08.50 WIB.