Bisnis.com, JAKARTA – Kontrak berjangka bursa saham AS menguat di tengah rencana negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan waktu yang aman melonggarkan pembatasan untuk menahan penyebaran virus corona.
Kontrak pada indeks S&P 500 menguat 1,6 persen pada pukul 6.51 waktu London, setelah melemah 0,7 persen pada perdagangan Senin. Sementara itu, kontrak indeks Nasdaq 100 menguat 1,7 persen dan Dow Jones Industrial Average menguat 1,6 persen.
Dilansir Bloomberg, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia memiliki otoritas penuh untuk memerintahkan negara baguan melonggarkan aturan jarak aktivitas sosial untuk memerangi wabah virus corona dan membuka kembali perekonomian.
Saham berjangka AS mendapat dorongan selama jam perdagangan Asia setelah data menunjukkan ekspor China dalam nilai yuan turun kurang dari perkiraan pada bulan Maret. Sementara itu, Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa dua perusahaan mendapat persetujuan untuk memulai uji klinis vaksin virus corona terhadap manusia.
"Kami melihat reaksi terhadap berita vaksin yang masuk ke uji klinis oleh media pemerintah China, Xinhua, ditambah dengan data perdagangan dalam yuan yang menunjukkan ekspor lebih baik dari yang diperkirakan," kata Jingyi Pan, analis pasar di IG Asia Pte., seperti dikutip Bloomberg.
Ketika musim pendapatan dimulai minggu ini, para pelaku pasar tengah memperkirakan seberapa buruk dampak virus corona terhadap perusahaan global. Pandangan investor terhadap pendapatan perusahaan global menjadi kabur akibat wabah ini.
Baca Juga
Sementara itu, negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melonggarkan pembaasan aktivitas penduduk karena sejumlah titik pusat penyebaran COVID-19 menunjukkan tanda-tanda meredanya infeksi.
"Investor terus mengawasi laporan keuangan sektor finansial AS yang akan dirilis oekan ini," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management. "Setelah laporan dirilis, kontrak berjangka akan menyesuaikan."