Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen makanan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) berharap otoritas pasar modal bisa membuka suspensi saham perseroan yang sudah berlangsung sejak 2018.
Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food Michael H. Hadylaya mengatakan kondisi perusahaan saat ini juga tidak diuntungkan dengan pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat penyebaran COVID-19 atau virus corona.
“Kita memang sangat berharap adanya kebijaksanaan dari otoritas terkait mengingat adanya COVID-19 saat ini yang juga membuat kondisi tidak lebih mudah,” ujar Michael kepada Bisnis, Senin (13/4/2020).
Di sisi lain, perseroan dengan kode saham AISA tersebut menyatakan sudah menyelesaikan aksi koporasi berupa penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp329,46 miliar.
Perseroan dengan kode saham AISA tersebut mencatatkan 1,56 miliar saham yang setara dengan 32,7 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan yang meningkat menjadi 4,78 miliar saham dengan skema tersebut.
Saham tersebut diserap oleh PT Pangan Sejahtera Investama, yang merupakan anak perusahaan dari PT FKS Food and Ingredients dengan harga pelaksanaan Rp210 per saham. Sehingga, entitas usaha yang terafiliasi dengan PT FKS Multi Agro Tbk. itu resmi menggenggam 32,7 persen saham perseroan.
Baca Juga
“So far, private placement sudah selesai, untuk fokus saat ini masih di pemenuhan kewajiban-kewajiban kepada bursa agar suspensi dapat dicabut,” ungkapnya,
Untuk diketahui, saham produsen makanan dengan jenama Taro dan Mie Ayam 2 Telor ini masih disuspensi pada level harga Rp168 per saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 5 Juli 2018. Akibatnya, saham AISA tidak dapat diperdagangkan di seluruh pasar dari 21 bulan lalu.