Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Terguling ke Zona Merah Lagi, Ini Kata Analis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan kembali tertekan di zona merah setelah sempat rebound ke zona hijau.
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan kembali tertekan di zona merah setelah sempat rebound ke zona hijau.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan pagi ini, Kamis (9/4/2020), IHSG terpantau melorot 1,1 persen atau 50,83 poin ke level 4.575,86 pada pukul 09.20 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (8/4/2020), IHSG ditutup di level 4.626,69 dengan pelemahan tajam 3,18 persen atau 154,94 poin.

Sebelum melanjutkan pelemahannya pada Kamis (9/4), indeks sempat bangkit ke zona hijau dan menguat 0,66 persen atau 30,51 poin ke level 4.657,21. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.623,09-4.669,71.

Sebanyak 8 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin industri dasar (-1,49 persen), perdagangan (-1,08 persen), dan pertambangan (-0,63 persen). Adapun sektor aneka industri dan properti masing-masing naik 1,6 persen dan 0,91 persen.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan seiring minimnya sentimen serta sektor penekan yang masih didominasi saham berkapitalisasi pasar besar.

Pada perdagangan Rabu (8/4), IHSG ditutup anjlok 3,1 persen menjadi level 4.626 dengan pemberat terbesar adalah aneka Industri serta saham BBRI, BMRI, dan HMSP. Adapun, net sell oleh investor asing pada pasar regular mencapai Rp370,2 miliar.

“Pekan ini secara akumulatif (senin-rabu), IHSG naik tipis 0,22 persen dengan mayoritas movers adalah saham banks dan cigarette,” tulis Samuel Sekuritas.

Di sisi lain, rilis data terakhir mencatatkan Retail Sales Indonesia per Februari 20 turun -0,8 persen dari -0,3 persen pada Januari 2020. Data tersebut diestimasi akan lebih rendah untuk bulan Maret 2020 ketika pandemi telah masuk ke Indonesia dan memengaruhi aktivitas perekonomian.

“Kami melihat IHSG hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan seiring minimnya sentimen serta sektor penekan yang masih didominasi saham berkapitalisasi pasar besar,” paparnya melalui publikasi riset harian.

Sementara itu, Institution Research Team MNC Sekuritas menjelaskan selama IHSG tidak turun di bawah 4.393, maka pergerakan IHSG masih merupakan bagian dari wave C dari wave (4) atau wave 1.

“IHSG masih berpeluang menguat kembali dan menguji area 5.000–5.100 sekaligus mencoba untuk menutup gap,” tulis Institution Research Team MNC Sekuritas dalam riset harian, Kamis (9/4).

Dalam jangka pendek, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu ke area 4.450—4.570 di area retracement 78,6.

Oleh karena itu, investor perlu mewaspadai koreksi yang akan muncul setelah IHSG mengkonfirmasi membentuk wave (4) atau wave 1 dalam skenario alternatif. IHSG diperkirakan bergerak dengan level support 4.550 dan 4.400. Adapun, resistance berada di level 4.700—4.900.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper