Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah pada perdagangan Selasa (7/4) karena munculnya keraguan di antara investor mengenai kesepakatan sejumlah produsen untuk memangkas output guna mengimbangi hilangnya permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat wabah virus corona.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei merosot 9 persn atau 1,65 poin ke level US$24,41 per pada pukul 16.47 waktu New York setelah ditutup di level US$ 23,63 per barel.
Sementara itu, minyak Brent kontrak Juni ditutup 0,61 poin ke level US$32,43 per barel.
DIlansir Bloomberg, Arab Saudi dan Rusia tengah menuntaskan persyaratan untuk kesepakatan perjanjian produksi menjelang pembicaraan OPEC+ yang direncanakan pada Kamis dan pertemuan G-20 pada Jumat pekan ini.
"Ada kekhawatiran bahwa kesepakatan OPEC+ tidak cukup atau cukup cepat untuk mencegah lonjakan persediaan," kata Rebecca Babin, pedagang ekuitas senior di CIBC Private Wealth Management, seperti dikutip Bloomberg.
Pelaku pasar juga meragukan apakah AS akan menerapkan pengurangan produksi. Energi Information Administration (EIA) memangkas perkiraan produksi minyak untuk tahun ini lebih dari 1 juta barel per hari dan memangkas perkiraan produksi 2021 sebesar 1,6 juta barel per hari.
"Laporan EIA hari ini menunjukkan bahwa sudah ada pemotongan yang diproyeksikan sebesar 2 juta barel per hari, tanpa ada intervensi dari pemerintah federal," menurut seorang pejabat EIA. "Sektor swasta dan pasar bebas mendorong pemotongan itu."