Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ungkap Alasan Minat IPO Masih Tinggi di Tengah Pandemi

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per 6 April 2020, ada 22 emisi efek saham dalam pipeline IPO tahun ini.
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawan di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Minat perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) ternyata tak surut meski tren pelemahan pasar masih terus terjadi.

Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per 6 April 2020, ada 22 emisi efek saham dalam pipeline IPO tahun ini. Jumlah tersebut dikurangi 2 calon emiten yang telah mencatatkan sahamnya di bursa pada hari ini, Rabu (8/4/2020)

Dari total 22 tersebut, sebanyak 12 di antaranya merupakan calon emiten jumbo karena memiliki aset lebih dari Rp250 miliar, 7 calon emiten medium dengan aset antara Rp50-250 miliar, serta 3 calon emiten kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.

Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan, tercatat ada 21 saham baru yang tercatat di bursa. Jumlah ini akan segera bertambah karena pada esok hari, Kamis (9/4/2020) akan ada 3 calon emiten lagi yang resmi melantai.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan tetap tingginya minat IPO karena hal tersebut merupakan jalan bagi calon emiten yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha mereka.

Selain itu, tambah Nyoman, adanya dukungan kebijakan Otoritas Pasar Modal yang memberikan relaksasi jangka waktu umur Laporan Keuangan & Laporan Penilai dalam rangka Penawaran Umum selama 2 bulan juga membuat para calon emiten tetap optimistis.

“Dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah adanya support dari investor pasar modal untuk berpartisipasi di perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana,” ujar Nyoman, Rabu (8/4/2020)

Lebih lanjut Nyoman mengatakan di tengah kondisi makro yang sangat dinamis seperti saat ini, perlu disyukuri bahwa minat perusahaan untuk melantai di bursa masih tinggi.

“Berdasarkan Ernst & Young Global Report, Indonesia menempati posisi tertinggi dari jumlah yang melakukan IPO di ASEAN sampai dengan saat ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper