Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Laba Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) Turun 84,47 Persen

Kenaikan beban pokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan penjualan menjadi salah satu penyebab penurunan laba.
Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. Johan Silitonga (kiri) berbincang dengan Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna di sela-sela pencatatan perdana saham di Jakarta, Rabu (31/10/2018).JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. Johan Silitonga (kiri) berbincang dengan Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna di sela-sela pencatatan perdana saham di Jakarta, Rabu (31/10/2018).JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) belum mampu memperlihatkan kinerja keuangannya yang mengilap sepanjang tahun 2019.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Rabu (8/4/2020), laba perseroan anjlok 84,47 persen menjadi Rp2,06 miliar pada 2019. Padahal, pada periode 2018 perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai Rp13,3 miliar.

Hal ini membuat perseroan hanya bisa membagikan laba per saham atau earning per share untuk tahun buku 2019 sebesar Rp1,72, jauh menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp12,76.  

Secara umum, pendapatan produsen Kaisar Ceramics itu tumbuh tipis 5,43 persen menjadi Rp289,38. Namun, beban pokok penjualan juga meningkat 11,21 persen menjadi Rp261,60 miliar.

Top line semakin tergerus karena beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang masing-masing meningkat 8,98 persen menjadi Rp693,59 juta dan 22,9 persen menjadi Rp19,19 miliar.

Meski begitu, perseroan masih berhasil menekan pos beban lain-lain sebesar 26,5 persen menjadi Rp3,86 miliar pada tahun lalu.

Total liabilitas dan total ekuitas perseroan tumbuh tipis masing-masing 0,06 persen menjadi Rp108,07 miliar dan 0,44 persen menjadi Rp221,85 miliar.

Walhasil, total aset perseroan juga tak banyak berubah dengan kenaikan sebesar 0,31 persen menghasilkan aset senilai Rp329,92 miliar pada tahun lalu.

Menariknya, kas dan setara kas akhir tahun 2019 perseroan naik drastis 349,93 persen menjadi Rp2,66 miliar dibanding tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp591,42 juta.

Hal ini disebabkan oleh lonjakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp44,33 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp6,17 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper