Bisnis.com, JAKARTA – Emiten makanan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) menambahkan modal dasar, ditempatkan dan disetor kepada Sarimonde Food Corporation (SMFC) sebagai anak perusahaan yang berkedudukan di Filipina.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, (BEI), Selasa (7/4/2020), SMFC telah melakukan penambahan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor dengan rincian modal dasar yang semula sejumlah Php (Peso Filipina)1,2 miliar meningkat menjadi Php2,4 miliar dan modal ditempatkan dan modal disetor yang semula Php1,14 miliar meningkat menjadi Php1,65 miliar.
Adapun, peningkatan modal ditempatkan dan disetor SMFC sejumlah Php276,37 juta diambil bagian dan disetor penuh oleh perseroan yang memproduksi roti dengan jenama Sari Roti tersebut.
Dikutip dari surat yang diteken oleh Corporate Secretary Sri Mulyana tersebut, dana yang diperoleh SMFC dalam hal peningkatan modal ini akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha SMFC dan atau untuk permodalan SMFC.
“Peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor pada entitas anak perseroan tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan,” tulis manajemen.
Diketahui, SMFC adalah entitas anak perseroan yang bergerak dalam industrI pabrikasi dan distribusi roti di Filipina dengan kepemilikan perseroan sebesar 55 persen.
Baca Juga
Dikutip dari laporan keuangan konsolidasiannya per 31 Desember 2019, perseroan berhasil mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba 74,3 persen menjadi Rp301 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp172,69 miliar.
Penjualan perseroan yang memproduksi roti dengan jenama Sari Roti ini mencatatkan kinerja penjualan yang membaik di wilayah domestik dengan pertumbuhan sebesar 20,8 persen.
"Kontribusi terbesar tetap berasal dari kanal modern (modern trade) yang membukukan penjualan sebesar Rp2,43 triliun atau tumbuh 15 persen yang merupakan kombinasi fokus pada produk unggulan serta kegiatan pemasaran dan promosi yang inovatif," tulis perseroan dikutip dari siaran persnya.
Adapun, penjualan melalui kanal tradisional (general trade) menyumbang pendapatan sebesar Rp791 miliar atau melonjak 41 persen karena perluasan wilayah distribusi serta penambahan outlet penjualan.
Berdasarkan wilayah, penjualan di kawasan barat dan timur tumbuh sebesar 32 persen dibandingkan tahun lalu seiring dengan ekspansi pabrik baru.
Meski begitu, penjualan di wilayah tengah pun tetap mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Perseroan diyakini telah berhasil menjaga production excellence di pabrik serta mempertahankan biaya produksi yang relatif stabil sehingga dapat meraih laba bruto lebih dari Rp1,8 triliun atau setara dengan marjin laba bruto sebesar 55,5 persen.
Seperti yang diketahui, Nippon Indosari Corpindo sendiri saat ini mengoperasikan 14 pabrik dengan sebaran 13 pabrik berlokasi strategis di Indonesia dan 1 pabrik di Filipina