Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi IHSG Pekan Depan, Corona Masih Membayangi

Pada Jumat (4/4/2020), IHSG ditutup menguat di level 4.623.43. IHSG ditutup menguat didorong oleh sentimen naiknya harga komoditas terutama harga minyak dunia
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi penguatan dan secara teknikal masih dalam tren konsolidasi jangka pendek didukung kenaikan harga komoditas dunia pada pekan depan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan adanya potensi untuk kembali menguat. Namun, di sisi lain kekhawatiran akibat penyebaran virus corona (covid-19) masih akan membayangi pergerakan IHSG pada pekan depan.

“IHSG diprediksi menguat di level resistance 4.654 – 4.684. Selain itu juga level support dalam rentang 4.500 – 4.562,” jelasnya melalui riset harian yang dikutip, Sabtu (4/4/2020).

Dennies pun merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dengan target harga di level 3.250 – 3.300), PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) dengan target harga 500 – 520, dan Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan target harga 28.500 – 29.000.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar saham Indonesia sempat menguat merespons paket stimulus fiskal senilai Rp405,1 triliun dari pemerintah. Namun, perkiraan terburuk dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia menekan pergerakan pasar.

Menurutnya, angka prediksi yang jelek akan menjadi kekuatan dan sentimen positif ketika data realisasi lebih baik dari perkiraan. Pasar pun menutup akhir pekan dengan kinerja positif yang didorong oleh kenaikan harga minyak.

Hans memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah pada awal pekan dan menguat kembali pada akhir pekan. 

"Pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi pasar global dan regional," katanya.

Dia menyatakan support IHSG berada di level 4.393 sampai 3.918 dan resistance di level 4.848 sampai dengan 5.112. Hans pun merekomendasikan untuk buy on weakness (BOW) atau beli ketika terjadi pelemahan di pasar.

Pada Jumat (4/4/2020), IHSG ditutup menguat di level 4.623.43. IHSG ditutup menguat didorong oleh sentimen naiknya harga komoditas terutama harga minyak dunia, di mana Indonesia merupakan salah satu produsen komoditas terbesar dunia.

Harga minyak WTI kembali menguat menjadi US$25,69 per barrel melanjutan optimisme pergerakan pada hari Kamis (2/4/2020). Penguatan menyusul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan Rusia dan Arab Saudi sepakat memangkas produksi sedangkan China terus melakukan peningkatan cadangan di saat minyak berada dibawah US$30 per barrel.

Membandingkan IHSG dengan bursa saham Eropa yang dibuka melemah. Indeks Eurostoxx turun sebesar 0,85 persen dibandingkan dengan pada perdagangan sebelumnya, FTSE turun 1,1 persen dibandingkan dengan pada perdagangan sebelumnya dan DAX turun 0,67% persen.

Bursa Eropa melemah mendekati sepersen awal perdagangan akhir pekan terseret oleh sentimen perusahaan asuransi dan energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper