Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Cermati Saham-Saham Berikut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak berfluktuatif pada pekan depan dengan potensi penguatan bertahan ditutup di atas level 4.650.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali bergerak berfluktuatif pada pekan depan dengan potensi penguatan bertahan ditutup di atas level 4.650.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan untuk level support resistance akan berada dalam rentang 4.514-4.650. Lanjar menjelaskan pada penutupan perdagangan akhir pekan pada Jumat (3/4/2020), IHSG berhasil break out dan tutup di atas level 4.590 dari gelombang pelemahan yang terjadi sejak awal mulai terkoreksi tajam.

"Hal ini memberikan sinyal positif apabila IHSG mampu terus kuat di atas level tersebut. Selanjutnya IHSG akan menguji resistance dengan indikator RSI yang bergerak positif kendati indikator Stochastic menjenuh dan cenderung memberikan sinyal negatif," jelasnya, Sabtu (4/4/2020).

Selanjutnya, Lanjar merekomendasikan saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya BBTN, BSDE, CTRA, INTP, JSMR, PNBN, serta PTPP.

Menurutnya, pada awal pekan investor masih akan terfokus pada prospek perkembangan dunia melawan krisis kesehatan dan langkah yang dikeluarkan para pembuat kebijakan.

Sementara itu, sentimen domestik dari dalam negeri data indeks keyakinan konsumen yang dirilis pada Maret akan menjadi tolak ukur konsumen bagi bulan dimulainya wabah pandemi virus corona (COVID-19) menyebar.

IHSG pada Jumat (3/4/2020) ditutup menguat 91,74 poin ke level 4.623,43 dengan indeks sektor industri dasar dan Infrastruktur memimpin penguatan.

Penguatan tersebut merespons guyuran stimulus pemerintah dalam menyikapi skenario terburuk dampak pandemi virus corona. Hal ini menjadi dorongan optimisme investor.

Senada dengan IHSG, rupiah berhasil terintervensi menguat 0.39% ke level 16.430 per US$. Investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16.52 miliar.

Membandingkan dengan IHSG, Mayoritas ekuitas Asia melemah kecuali indeks Nikkei yang berhasil bertahan pada zona hijau. Indeks TOPIX, Hangseng dan CSI300 ditutup melemah mengikuti ekuitas berjangka Amerika Serikat.

Investor, sebut Lanjar, menimbang gejolak perusahaan dan ekonomi terbaru yang disebabkan oleh pandemi di mana krisis kesehatan ini telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper