Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham di Asia melanjutkan tren positif penguatan selama tiga hari berturut-turut. Tren positif ini muncul di tengah investor setelah keluarnya sejumlah paket stimulus untuk menghadapi pandemi virus corona.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/3/2020), indeks S&P 500 Amerika Serikat melonjak 6 persen pada perdagangan hari Kamis setelah Senat AS meloloskan paket stimulus fiskal sebesar US$2 triliun. Pasar saham di Asia mengalami penguatan di kisaran 3 persen serta pasar komoditas AS juga ikut menikmati tren ini. Nilai tukar dolar AS juga mulai stabil setelah terkoreksi selama tiga hari.
Berdasarkan data dari Bloomberg, nilai indeks Topix di Jepang naik 3,1 persen hingga pukul 9:08 waktu Tokyo, Jepang. Kenaikan juga terjadi pada indeks Kospi di Korea Selatan yang melompat 3,6 persen.
Sementara itu Hang Seng Hong Kong naik 3,6 persen dan S&P/ASX 200 Australia mengalami kenaikan 2 persen.
Pada pasar Eropa, saham mulai bergerak naik ke zona hijau dan utang pemerintah mengalami kenaikan setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan akan menghapuskan pembatasan pembelian obligasi untuk program penanggulangan dampak virus corona. Hal ini memberikan Bank Sentral kekuatan tidak terbatas untuk melawan efek negatif virus ini terhadap perekonomian kawasan.
Dari pasar mata uang, Yen Jepang mengalami kenaikan 0,4 persen di posisi 109,18 per dolar AS. Tren penguatan juga terjadi pada nilai beli mata uang Euro yang naik ke US$1,104 serta mata uang Yuan yang diperdagangkan di level 7,08 per dolar AS.
Baca Juga
Pada pasar obligasi, tingkat imbal hasil obligasi AS (US Treasury) tenor 10 tahun turun 1 basis poin ke posisi 0,83 persen. Obligasi tenor 10 tahun milik Australia juga sedikit terkoreksi level 0,93 persen.
Sementara itu harga minyak West Texas Intermediate naik 2 persen ke US$23,07 per barel dan harga emas mengalami penurunan 0,3 persen di US$1.626 per troy ons.