Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan melompat 8,15 persen pada pukul 10.56 WIB.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widito Widodo mengatakan penguatan terjadi karena pasar merespon kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral Amerika. Hal itu telah menjadi sentimen positif bagi perdagangan sesi I Kamis (26/3/2020).
"Selama kita tutup kemarin bursa-bursa utama dunia mencatatkan kenaikan tajam terutama di USA karena solusi pemberian insentif ekonominya sudah disetujui. Jadi kali ini IHSG juga mengikuti pola pergerakan indeks dunia yang ada sekarang," ungkapnya Kamis (26/3/2020).
Namun, Laksono menampik bila kenaikan IHSG yang signifikan berhubungan dengan jadwal pengurangan jam perdagangan. Menurutnya belum mempengaruhi psikologis pasar.
Pada sesi perdagangan berjalan hingga sekarang, IHSG menanjak 8,15 persen dan mencatatkan transaksi sebesar Rp5,06 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 387.861 kali.
Di sisi lain, bursa regional Asia justru menunjukkan pelemahan. Misalnya Strait Times Index yang melemah 0,88 persen atau Nikkei 225 Indeks yang terkoreksi 3,85 persen.
Baca Juga
Sementara itu bursa Paman Sam, Dow Jones Index menguat 2,39 persen dan Nasdaq melemah tipis 0,45 persen.
Sebagai informasi, pada Rabu (25/3/2020) pagi waktu setempat, Kongres Amerika Serikat telah menyetujui paket stabilisasi ekonomi senilai US$2 triliun, termasuk memberikan bantuan tunai langsung, tunjangan pengangguran untuk perorangan, uang untuk negara bagian, dan dana talangan besar untuk bisnis.
Paket kebijakan itu disebutkan menjadi stimulus terbesar yang digelontorkan oleh pemerintah AS dalam sejarah modern. Adapun, paket kebijakan itu berhasil menjadi katalis positif untuk mayoritas aset berisiko dan mengurangi tekanan likuidasi aset untuk beralih ke dolar AS.