Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek di tengah harapan akan tercapainya aliansi antara AS dengan Arab Saudi untuk menstabilkan harga serta stimulus global.
Namun, kenaikan berpeluang terbatas dan dapat berbalik turun kembali jika pasar kembali cemaskan outlook perlambatan permintaan dan oversupply global.
Pada perdagangan Selasa (24/3/2020) pukul 10.28 WIB, harga minyak WTI kontrak Mei 2020 naik 4,07 persen atau 0,95 poin menjadi US$24,31 per barel. Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak Mei 2020 meningkat 3,11 persen atau 0,84 poin menuju US$27,87 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan kenaikan harga minyak berpeluang terbatas dan dapat berbalik turun kembali jika pasar kembali cemaskan proyeksi perlambatan permintaan dan surplus pasokan
“Secara teknikal harga minyak masih cenderung turun selama harga bergerak di bawah level indikator moving average 50-100-200 di dalam grafik 4 jam,” paparnya dalam publikasi riset, Selasa (24/3/2020).
Untuk sisi atasnya, level resistan terdekat berada di level 25,30, menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke 26,20 sebelum membidik resistan kuat di 27,50.
Baca Juga
Sementara itu jika bergerak turun, level support terdekat berada di 23,70, menembus ke bawah dari zona tersebut berpeluang memicu penurunan lanjutan ke 22,80 sebelum menargetkan support kuat di 21, 50.
Level support : 23.70 - 22.80 - 21.50
Level resistan : 25.30 - 26.20 - 27.50