Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Merck (MERK) Jajaki Terapi Pengobatan Potensial untuk Covid-19

Merck KGaA menerima pertanyaan dari beberapa organisasi kesehatan global tentang ketersediaan salah satu terapi sebagai pengobatan potensial untuk Covid-19
Jajaran direksi PT Merck Tbk.dalam public expose yang digelar di Jakarta pada Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Jajaran direksi PT Merck Tbk.dalam public expose yang digelar di Jakarta pada Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati tidak memiliki portofolio produk yang dapat mencegah dan mengobati pasien infeksi virus corona (Covid-19), perusahaan farmasi asal Jerman Merck KGaA berupayakan menjajaki terapi pengobatan potensial. 

Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PT Merck Tbk. (MERK), Melisa Sandrianti. MERK adalah anak usaha Merck KGaA yang beroperasi di Indonesia. 

“Perusahaan induk kami, Merck KGaA di Jerman telah menerima pertanyaan dari beberapa organisasi kesehatan global tentang ketersediaan salah satu terapi sebagai pengobatan potensial untuk COVID-19 dan saat ini sedang menjajaki kelayakan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).

Oleh karena itu, Merck akan berusaha bekerja secepat mungkin untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh organisasi kesehatan global.

Lebih lanjut, perseroan menyatakan tidak memiliki rencana pengembangan obat-obatan, suplemen, vitamin atau alat kesehatan yang terkait dengan COVID-19.

Namun, produsen Sangobion dan Neurobion itu memiliki portofolio produk-produk untuk terapi diabetes, hipertensi, gangguan tiroid, terapi infertilitas, kanker kolorektal dan kanker kepala dan leher, growth hormone dan multiple sclerosis.

Pasien yang menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kanker disebut lebih rentan terpapar virus seperti virus corona. “Oleh karena itu menjadi tanggung jawab perseroan mengupayakan dan menjaga supply dan distribusi secara maksimal agar para pasien bisa tetap mendapatkan obat-obatan tersebut,” imbuh Melisa. 

Pada saat yang bersamaan, Merck juga berusaha untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk melakukan imbauan pemerintah agar karyawannya menjalankan social distancing, work from home dan meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan untuk pekerja di pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper