Bisnis.com, JAKARTA – Kendati tidak memiliki portofolio produk yang dapat mencegah dan mengobati pasien infeksi virus corona (Covid-19), perusahaan farmasi asal Jerman Merck KGaA berupayakan menjajaki terapi pengobatan potensial.
Hal itu diungkapkan Corporate Secretary PT Merck Tbk. (MERK), Melisa Sandrianti. MERK adalah anak usaha Merck KGaA yang beroperasi di Indonesia.
“Perusahaan induk kami, Merck KGaA di Jerman telah menerima pertanyaan dari beberapa organisasi kesehatan global tentang ketersediaan salah satu terapi sebagai pengobatan potensial untuk COVID-19 dan saat ini sedang menjajaki kelayakan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).
Oleh karena itu, Merck akan berusaha bekerja secepat mungkin untuk menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh organisasi kesehatan global.
Lebih lanjut, perseroan menyatakan tidak memiliki rencana pengembangan obat-obatan, suplemen, vitamin atau alat kesehatan yang terkait dengan COVID-19.
Namun, produsen Sangobion dan Neurobion itu memiliki portofolio produk-produk untuk terapi diabetes, hipertensi, gangguan tiroid, terapi infertilitas, kanker kolorektal dan kanker kepala dan leher, growth hormone dan multiple sclerosis.
Baca Juga
Pasien yang menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kanker disebut lebih rentan terpapar virus seperti virus corona. “Oleh karena itu menjadi tanggung jawab perseroan mengupayakan dan menjaga supply dan distribusi secara maksimal agar para pasien bisa tetap mendapatkan obat-obatan tersebut,” imbuh Melisa.
Pada saat yang bersamaan, Merck juga berusaha untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk melakukan imbauan pemerintah agar karyawannya menjalankan social distancing, work from home dan meningkatkan prosedur keamanan dan keselamatan untuk pekerja di pabrik.