Bisnis.com,JAKARTA - Emiten perunggasan, PT Sierad Produce Tbk., lebih memilih fokus kepada keselamatan karyawan untuk memastikan kebutuhan pasokan daging ayam dan olahan dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Direktur Utama Sierad Produce Tommy Wattimena mengatakan saat ini perseroan belum fokus kepada dampak dari pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Menurutnya, emiten berkode saham SIPD itu tengah memastikan kesehatan karyawan melalui kombinasi social distancing dan work from home di tengah penyebaran COVID-19.
“Sehingga perusahaan kami memastikan kebutuhan pasokan daging ayam dan olahannya bisa terjangkau oleh masyarakat luas. Keuntungan tidak kami prioritaskan di atas pelayanan ke masyarakat dan karyawan,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/3/2020).
SIPD merupakan perusahaan perunggasan yang memiliki portofolio bisnis dari hulu hingga ke hilir. Lini yang dimiliki yakni pengolahan pakan ternak, peternakan ayam induk, penetasan telur, peternakan ayam pedaging dan petelur, rumah potong ayam, hingga penyediaan makanan olahan.
Secara terpisah, Sri Sumiyarni, Corporate Secretary Sierad Produce mengungkapkan perseroan telah memiliki strategi untuk meningkakan kontribusi pendapatan dari lini makanan olahan. Salah satunya dengan memperluas distribusi baik di general trade dan modern trade.
Baca Juga
Dia mengatakan target yang diberikan kepada lini usaha ini jauh lebih besar dibandingkan dengan lainnya. SIPD berkomitmen membawa produk olahan menjadi salah satu pilar besar dan memberikan besar keuntungan untuk perusahaan.
“Semakin ke hilir, value added-nya semakin besar sehingga profit margin di lini usaha ini secara otomatis akan jauh lebih besar. Tidak ada batas yang diberikan untuk lini usaha ini, pertumbuhan diharapkan bisa setinggi-tingginya,” jelasnya.
Sri menambahkan saat ini kontribusi lini usaha makanan olahan memang masih lebih kecil dari usaha pakan ternak. Akan tetapi, perseroan berharap bisnis itu akan memberikan kontribusi sama besar dan memberikan keuntungan atau profit margin yang paling besar.