Bisnis.com, JAKARTA - Seiring tren pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu, kinerja reksa dana juga mencetak imbal hasil negatif. Kinerja reksa dana hingga 13 Maret 2020 merupakan yang terdalam secara year to date.
Laporan mingguan Infovesta, kinerja reksa dana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index mencatat hasil negatif pada penutupan pekan lalu yaitu sebesar 9,51 persen.
Infovesta menyebut penurunan yang cukup tajam ini tak lain dipengaruhi oleh kejatuhan IHSG yang pada 6 s.d. 13 Maret 2020 terkoreksi -10,75%. Pekan lalu, Bursa Efek Indonesia bahkan menyetop perdagangan sementara hingga dua kali.
“Penurunan kinerja Reksa Dana di Indonesia dikhawatirkan masih dapat berlanjut selama penyebaran Covid-19 terus berlangsung,” tulis Infovesta dalam laporan yang dikutip dikutip Bisnis, Senin (16/3/2020).
Namun, kinerja reksa dana diyakini bakal pulih bila penyebaran virus corona mulai berangsur mereda. Saat itu terjadi, kepanikan investor mulai hilang dan bakal kembali percaya diri untuk berinvestasi di pasar modal.
Sementara itu kinerja reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap yang tergambar dalam Infovesta Balanced Index dan Infovesta Fixed Income juga kompak mencatat koreksi masing-masing sebesar 6,67 persen dan 2,2 persen.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan obligasi pemerintah yang tercatat turun sebesar 1,87 persen, serta obligasi korporasi yang naik sebesar 0,09 persen.
Adapun kinerja reksa dana pasar uang yang digambarkan dalam Infovesta Money Market Fund Index masih menjadi satu-satunya jenis reksa dana yang mengalami pertumbuhan,, yakni sebesar 0,05 persen.
Jika dilihat sejak awal tahun hingga saat ini, hampir semua imbal hasil reksa dana menunjukkan tren penurunan, kecuali reksa dana pasar uang. Return jenis reksa dana saham tercatat paling parah yakni negatif -21,75 persen.
Adapun kinerja reksa dana campuran telah turun 12,73 persen. Di sisi lain reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang sama-sama tercatat positif yakni 0,34 persen dan 0,95 persen secara year to date.
Kendati demikian, meski dalam periode sejak awal tahun hingga 13 Maret 2020 reksa dana pendapatan tetap masih mencatatkan return yang positif, reksa dana jenis ini mulai menunjukkan tren penurunan.