Bisnis.com, JAKARTA - Total dana kelolaan industri reksa dana nasional menunjukkan penurunan dalam periode tahun berjalan (year to date). Namun, di tengah kondisi tersebut, para manajer investasi jumbo terus bertahan dan menunjukkan kelasnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih industri per 28 Februari 2020 tercatat Rp525,27 triliun, turun 3,1 persen secara year to date dibandingkan posisi akhir Desember 2019 yang mencapai Rp542,19 triliun.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Januari 2020, NAB per akhir Februari turun 2,23 persen.Rekor total NAB tertinggi secara industri terjadi pada Oktober 2019 yang mencapai Rp553,26 triliun.
Setelah terdampak oleh sejumlah kasus yang melilit sejumlah manajer investasi, sejak awal tahun ini industri reksa dana juga terpapar gejolak pasar modal yang disebabkan oleh kasus Jiwasraya dan merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat telah turun 18,18 persen dalam tahun berjalan. Bahkan, indeks sempat ambruk hingga 6,58 persen pada perdagangan Senin (9/3/2020) atau terendah sejak 27 Desember 2016. Tak ayal, nilai aktiva bersih industri reksa dana juga menyusut.
Namun, di tengah kondisi ini ternyata kinerja manajer investasi besar tercatat stabil, sebagian besar malah membukukan kenaikan NAB.
Baca Juga
Berikut nilai aktiva bersih 5 MI terbesar di Indonesia per akhir Februari 2020 dibandingkan dengan NAB per Desember 2019:
- Batavia Prosperindo Aset Manajemen dengan dana kelolaan Rp47,00 triliun atau turun tipis 0,34 persen dari Rp47,16 triliun
- Mandiri Manajemen Investasi yang tercatat mengelola Rp45,40 triliun atau naik 0,93 persen dari Rp44,98 triliun
- Bahana TCW Investment Management mencatatkan dana kelolaan sebesar Rp41,34 triliun, juga naik tipis 0,92 persen dari sebelumnya Rp40,96 triliun.
- Schroders Investment Management Indonesia dengan AUM sebesar Rp36,64 triliun atau turun 10,01 persen dibanding akhir 2019 yang mencapai Rp40,72 triliun.
- Manulife Aset Manajemen Indonesia memiliki dana kelolaan sebesar Rp31,35 triliun, naik 5,55 persen dari Rp29,7 triliun.