Bisnis.com, JAKARTA - Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan dilakukan Selasa besok diperkirakan masih memiliki cukup banyak peminat. Namun, jumlah penawaran diperkirakan bakal lebih rendah dibangindkgna dengan sebelas lelang sebelumnya.
Ekonom Pefindo Fikri C. Permana menuturkan jumlah penawaran akan lebih rendah karena perhatian investor kini mengarah pada penyebaran virus corona (covid-19) di Indonesia. Jumlah korban akibat virus ini akan bisa berdampak terhadap pergerakan pasar.
"Kemungkinan jumlah penawaran bisa oversubscribe empat kali lipat, terlebih untuk seri benchmark," tuturnya kepada Bisnis, Senin (16/3/2020).
Ketidakpastian tersebut akan membuat investor asing cenderung menunggu sebelum masuk ke pasar obligasi melalui lelang yang akan digelar besok. Oleh karena itu, lelang SUN besok akan didominasi investor dari dalam negeri.
Senada dengan Fikri, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai minat terhadap obligasi Indonesia diperkirakan akan lungsur karena terpapar sentimen virus corona. Sejauh ini, lebih dari 100 orang Indonesia terpapar virus yang bermula dari Wuhan, China tersebut.
"Selain itu, metode lockdown sederhana yang mulai dilakukan di Jakarta seperti bekerja dari rumah akan ikut mengganggu aktivitas bisnis termasuk di pasar obligasi," ujar Hans kepada Bisnis.
Baca Juga
Di sisi lain, kebijakan pemotongan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral AS, The Fed, dapat sedikit menekan sentimen negatif yang muncul dari dalam negeri. Menurutnya, hal ini dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk masuk ke pasar obligasi.
Langkah yang dilakukan oleh The Fed ini, lanjutnya, akan menurunkan tingkat bunga di seluruh dunia yang akan ikut membuat tingkat imbal hasil menjadi lebih atraktif dan mendorong harga obligasi Indonesia naik.
"Investor yang realistis dan memahami situasi saat ini seharusnya mengikuti lelang SUN besok," katanya.
Untuk diketahui, besok Pemerintah akan kembali membuka lelang SUN dengan target penyerapan dana sebanyak Rp22,5 triliun. Pemerintah akan melelang tujuh varian SUN yang terdiri dari dua dua surat perbendaharaan negara dan lima obligasi negara.