Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali membuka lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam denominasi rupiah pada pekan depan dan berharap bisa mendulang Rp22,5 triliun dari lelang tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Jumat (13/3/2020), lelang SUN akan digelar kembali pada 17 Maret 2020. Lelang tersebut merupakan yang ke-11 sepanjang tahun berjalan.
Pemerintah akan mengeluarkan dua Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang merupakan keluaran terbaru dan lima Obligasi Negara. Kedua SPN tersebut yakni seri SPN12200619 jatuh tempo 19 Juni 2020 dan SPN12210304 jatuh tempo 4 Maret 2021 dengan alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50 persen dari yang dimenangkan.
Sementara itu, lima varian obligasi yang akan ditawarkan adalah sebagai berikut :
Seri | FR0081 | FR0082 | FR0080 | FR0083 | FR0076 |
Jatuh Tempo | 15/06/2025 | 15/09/2030 | 15/06/2035 | 1/42040 | 15/052048 |
Tingkat Kupon | 6,5% | 7% | 7,5% | 7,5% | 7,375% |
Penjualan SUN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang akan bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Baca Juga
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan pengajuan yield.
Selain itu, pemegang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Adapun ketujuh SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta. Pelaksanaan lelang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.08/2019 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana Domestik (PMK No. 168/PMK.08/2019).