Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan pembelian kembali saham (buyback) dan rencana pengembangan anti virus corona sukses membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada Jumat (13/3/2020). Meski demikian, efek positif langkah tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, aksi pembelian kembali saham (buyback) tanpa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berhasil memperbaiki persepsi pelaku pasar dan juga pandangan investor terhadap pasar saham Indonesia.
Dari sisi investor, mereka akan melihat manajemen emiten yang melakukan buyback memiliki upaya yang baik dalam mengatasi penurunan harga saham lebih lanjut.
“Investor juga memandang perusahaan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk memperbaiki kinerja keuangan ditengah kondisi saat ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (13/3/2020).
Sementara itu, aksi buyback yang dilakukan oleh emiten-emiten akan menimbulkan efek domino. Upaya ini diharapkan akan diikuti oleh perusahaan lainnya sehingga ikut menumbuhkan kepercayaan pelaku pasar kepada pasar saham Indonesia.
“Kenaikan kepercayaan ini juga dapat mendongkrak naik nilai saham dan Indeks Harga Saham Gabungan,” tambahnya.
Baca Juga
Meski demikian, ia juga mengingatkan bahwa dampak positif dari kebijakan ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama.
Apabila sentimen-sentimen negatif seperti wabah virus corona dan kondisi makro ekonomi domestik tidak menunjukkan tren perbaikan, efek dari langkah buyback akan kian berkurang dan kemudian habis.
“Karena saat ini pasar juga masih dalam kondisi panik walaupun intensitasnya menurun. Kekhawatirannya adalah insentif ini hanya akan dimanfaatkan sebagai sarana untuk profit taking,” jelasnya.
Selain itu, ketentuan terbaru ini juga belum tentu berdampak langsung pada emiten-emiten yang melaksanakan aksi korporasi tersebut. Upaya ini perlu didukung dengan kondisi mumpuni pasar global dan makroekonomi domestik yang kokoh.
Sementara itu, ia mengatakan kenaikan nilai IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah sentimen positif yang didapat dari bursa-bursa di Eropa yang juga mengalami kenaikan.
Selain itu, kabar terkait rencana beberapa negara yang mengembangkan vaksin untuk wabah virus corona turut memunculkan optimisme di pasar.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis.com, hingga Jumat (13/3/2020) sore, sudah ada lebih dari 20 perseroan yang telah mengeluarkan pengumuman untuk melakukan kebijakan pembelian kembali saham.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dibekukan sementara atau trading halt hanya setelah 15 menit dibuka pada, Jumat (13/3/2020). Saat itu, IHSG tersungkur 5,01 poin atau 245,17 poin ke level 4.650,58 pada pukul 09:15:33 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS).
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan pada sesi, Jumat (13/3/2020) pagi, ada 296 saham yang mengalami auto rejection bawah (ARB) sebesar 7 persen. Otoritas pun memberikan waktu beristirahat 30 menit lalu perdagangan dilanjutkan kembali pukul 09:45 waktu JATS.
Pergerakan kemudian IHSG ditutup berbalik menguat 0,24 persen atau 11,82 poin ke level 4.907,57 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.