Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Kapitalisasi 5 Raksasa Teknologi Dunia Amblas Rp6.145 Triliun

Merosotnya kapitalisasi lima saham perusahaan teknologi itu hampir tiga kali lipat dari pendapatan negara Republik Indonesia yang diproyeksi pada 2020 sebesar Rp2.233,2 triliun.
Presiden dan CEO Amazon, sekaligus pemilik The Washington Post, Jeff Bezos berbicara di acara Milestone Celebration Dinner yang digelar Economic Club of Washington DC di Washington, AS, Kamis (13/9)./Reuters-Joshua Roberts
Presiden dan CEO Amazon, sekaligus pemilik The Washington Post, Jeff Bezos berbicara di acara Milestone Celebration Dinner yang digelar Economic Club of Washington DC di Washington, AS, Kamis (13/9)./Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA – Kapitalisasi lima saham perusahaan teknologi terbesar di Amerika Serikat terkikis hingga US$415,8 miliar atau Rp6.145,52 triliun (kurs Rp14.780 per dolar Amerika Serikat) menyusul anjloknya bursa saham di tengah kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona.

Merosotnya kapitalisasi lima saham perusahaan teknologi itu hampir tiga kali lipat dari pendapatan negara Republik Indonesia yang diproyeksi pada 2020 sebesar Rp2.233,2 triliun.

Berdasarkan data Bloomberg, saham Apple Inc. ditutup jatuh 9,88 persen, sedangkan Facebook Inc turun 9,26 persen, saham Alphabet Inc turun 8,27 persen, Amazon.com Inc, anjlok 7,91 persen, dan saham Microsoft Corp anjlok 9,48 persen.

Padahal, kelima saham tersebut menjadi pendorong utama untuk reli Wall Street yang mendorong indeks S&P 500 ke rekor tertinggi barunya bulan lalu.

Kejatuhan saham tersebut terjadi di tengah aksi jual terbesar sejak peristiwa Black Monday tahun 1987 silam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 9,99 persen atau 2.352,6 poin ke level 21.200,62.

Tak jauh berbeda, indeks S&P 500 ditutup anjlok 9,51 persen atau 269,74 poin ke level 2.480,64 setelah dibuka melemah 4,03 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite melemah 9,43 persen atau 750,25 poin ke posisi 7.201,80.

Saham sektor teknologi menjadi salah satu yang paling terpukul dalam aksi jual pasar, dengan para investor resah atas dampak virus corona terhadap permintaan dan rantai pasokan.

Pelemahan berlanjut pada hari Kamis setelah pidato dari Presiden Donald Trump gagal meredakan kekhawatiran terhadap tanggapan pemerintah terhadap wabah tersebut.

Dilansir Bloomberg, Presiden Donald Trump akhirnya menawarkan beberapa upaya stimulus fiskal, tetapi langkah-langkah tersebut direspon datar.

Bahkan rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Federal Reserve untuk membeli obligasi senilai US$5 triliun tidak dapat meredakan kekhawatiran investor yang bingung dengan meningkatnya kemungkinan bahwa virus corona (Covid-19) akan menjerumuskan ekonomi global ke dalam resesi.

Saat ini investor mencoba menebak efektivitas upaya pembuat kebijakan untuk membatasi kerusakan ekonomi, dengan larangan perjalanan Trump dan langkah-langkah fiskal gagal menarik investor. Sentimen semakin teredam oleh larangan pertemuan publik di AS dan penghentian liga olahraga profesional di sejumlah negara.

“Pasar sepertinya membutuhkan lebih banyak. Lebih banyak inovasi dari bank sentral, lebih banyak bantuan yang ditargetkan untuk bagian ekonomi yang paling rentan , serta tindakan dari otoritas fiskal untuk menghentikan guncangan agar tidak berkembang menjadi krisis yang lebih lama, ”kata Seema Shah, analis investasi global Principal Global Investor, seperti dikutip Bloomberg.

Tekanan dari dampak virus corona telah mengusir dua saham di atas dari klub tiga belas digit, atau saham dengan kapitalisasi pasar di atas US$1 triliun. Amazon.com Inc. dan Alphabet Inc. sempat menguat di atas US$1 triliun awal tahun ini tetapi turun kembali pada akhir Februari.

Saat ini, kapitalisasi pasar Amazon turun US71,81 miliar menjadi sekitar US$834,6 miliar, sedangkan kapitalisasi pasar Alphabet anjlok US$69,07 miliar menjadi US$766,26 miliar.

Sementara itu, kapitalisasi saham Apple Inc. turun US$119 miliar menjadi US$1,086 triliun, sedangkan kapitalisasi Microsoft Corp turun US$111 miliar ke US$1,058 triliun. Adapun Facebok Inc. anjlok US$44,95 miliar menjadi US$440,31 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper