Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 5,01 Persen, Ini Catatan Sejarah Suspensi Perdagangan Bursa

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa dihentikan sebelum waktu normalnya setelah anjlok hingga 5 persen hari ini, Kamis (12/3/2020).
Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./ ANTARA - Aprillio Akbar
Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020)./ ANTARA - Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa dihentikan sebelum waktu normalnya setelah anjlok hingga 5 persen hari ini, Kamis (12/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus selesai lebih awal setelah terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhri Hilmi menuturkan dengan adanya penurunan IHSG 5 persen pada pukul 15.33 WIB, maka secara otomatis perdagangan hari ini selesai lebih awal.

"Jadi sekarang itu di 4895, turun 5 persen sebenarnya halt-nya setengah jam. tadi halt di 15.33 jadi secara technically selesai hari ini, besok kembali di buka," ujarnya.

Pembekuan perdagangan dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

"Perdagangan akan dilanjutkan pada sesi post trading pukul 16.05 – 16.15 waktu JATS," paparnya.

Peristiwa penghentian perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia ini bukan kali pertama terjadi. Perdagangan IHSG juga pernah dihentikan pada hari Rabu (8/10/2008) setelah anjlok hingga 10,38 persen atau 168 poin ke level 1.451,67. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Black Wednesday.

BEI melakukan penghentian sementara perdagangan efek yang bersifat ekuitas dan derivatif di seluruh pasar hari ini mulai pukul 11.06 WIB menyusul anjloknya IHSG. “Penghentian sementara ini dilakukan sampai dengan pengumuman lebih lanjut,” demikian pernyataan BEI keterangan resminya.

Pada saat itu, nilai transaksi IHSG hanya mencapai Rp 988 miliar dengan volume perdagangan sebesar 1,129 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi hanya 27.494 kali. Posisi tersebut merupakan terendah sejak September 2006.

BEI sebelumnya juga pernah menutup perdagangan bursa pada 13 September 2000 ketika dulu masih bernama Bursa Efek Jakarta, menyusul tragedi meledaknya bom di Gedung BEJ.

Ledakan bersumber dari bom mobil berisi bahan TNT seberat 50 kg. sebanyak 15 orang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.

Pada perdagangan hari ini, IHSG dibuka anjlok 2,20 persen atau 113,14 poin di level 5.040,96. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak fluktuatif di level 4.895,75 – 5.040,99.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif, dengan sektor industri dasar melemah 8,48 persen, disusul sektor pertanian yang turun 5,71 persen.

Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 39 saham menguat, 397 saham melemah, dan 248 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 7,67 persen dan 4,96 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan hari ini.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan laju IHSG tertekan akibat penyebaran virus corona semakin luas, terutama di Eropa. Bahkan, World Health Organization (WHO) telah mengumumkan virus itu sebagai pandemik global.

Amerika Serikat (AS), lanjut dia, juga telah mengambil langkah untuk menunda semua penerbangan ke Eropa selama 30 hari. Perekonomian pada kuartal I/2020 diperkirakan melambat jauh dari perkiraan.

“Bank Indonesia juga sudah ada wacana menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020, mungkin akan diumumkan pada pekan depan saat RDG [Rapat Dewan Gubernur],” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper