Bisnis.com, JAKARTA—Nilai aktiva bersih (NAB) industry reksa dana mencatatlkan pertumbuhan negatif sepanjang Februari lalu. Penurunan NAB juga diikuti berkurangnya jumlah unit penyertaan (UP).
Berdasarkan data Infovesta, NAB sepanjang Februari mencapai, Rp544,98 triliun, turun 2,17 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp557,06 triliun. Adapun unit penyertaan juga turun sebanyak 1,25 persen.
Dari seluruh jenis reksa dana, tercatat pertumbuhan NAB dan unit penyertaan yang cenderung negatif. Hanya reksa dana jenis pasar uang yang mencatatkan pertumbuhan NAB dan UP positif yakni masing-masing naik 0,87 persen dan 0,85 persen.
Pertumbuhan tersebut juga didukung dengan return reksa dana pasar uang yang tercermin dari Infovesta Money Market Fund yang mencatatkan return positif selama bulan Februari 2020 sebesar 0,40 persen.
Di sisi lain, reksa dana jenis saham mengalami penurunan NAB tertinggi yaitu -6,97 persen. Kinerja negatif reksa dana jenis ini juga tercermin dari Infovesta Equity Fund Index sepanjang Februari 2020 sebesar -7,26 persen.
Reksa dana jenis pendapatatan tetap juga turut mencatatkan penurunan NAB. Tercatat, return secara month to date Infovesta Fixed Income Fund Index hingga 28 Februari 2020 turun sebesar -0,10 persen.
Baca Juga
Infovesta menilai penurunan NAB secara umum juga disebabkan oleh maraknya penyebaran virus corona yang belum juga mereda. Hal ini menyebabkan investor panik dan cenderung menarik diri dari investasi yang lebih berisiko dan lebih memilih untuk memegang cash.
Berikut daftar 5 produk reksa dana yang mencatatkan return tertinggi.
*Saham
1. Victoria Equity Maxima (6,52 persen)
2. Simas Equity Syariah (0,98 persen)
3. Pacific Equity Progresif Fund VI (-3,63 persen)
4. Asanusa Enhanced Strategy Fund (-5,03 persen)
5. Millenium Equity Prima Plus (-5,49 persen)
*Campuran
1. Sinarmas balance Gemilang (3,37 persen)
2. HPAM Ultima Balance (2,95 persen)
3. Batavia Campuran Utama (2,63 persen)
4. Panin Dana Syariah Berimbang (2,62 persen)
5. Sinarmas Balance Syariah (2,18 persen)
*Pendapatan Tetap
1. Simas Income Fund (12,73 persen)
2. Mandiri Investasi Obligasi Nasional (5,52 persen)
3. Mega Dana Pendapatan Tetap (5,26 persen)
4. Star Fixed Income II (4,91 persen)
5. Manulife Obligasi Negara Indonesia II (4,69 persen)
*Pasar Uang
1. Avrist Ada Kas MUtiara (1,07 persen)
2. Avrist Liquid Fund (1,05 persen)
3. Avrist Ada Kas Syariah (1,05 persen)
4. Aberdeen Indonesia Money Market Fund (1,05 persen)
5. Aurora Likuid (1,04 persen)