Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NAB Reksa Dana Capai Rp545 Triliun, Berikut Daftar Produk Paling Moncer

Berdasarkan data Infovesta, NAB sepanjang Februari mencapai, Rp544,98 triliun, turun 2,17 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp557,06 triliun.
Direktur Penilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (kanan) menerima cendera mata dari dan Direktur Indo Premier Investment Management Noviono Darmosusilo setelah peluncuran meluncurkan produk reksa dana exchange trade fund (ETF) berbasis indeks MSCI Indonesia Large Cap, Rabu (4/3 - 2020). Dhiany Nadya.
Direktur Penilai Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna (kanan) menerima cendera mata dari dan Direktur Indo Premier Investment Management Noviono Darmosusilo setelah peluncuran meluncurkan produk reksa dana exchange trade fund (ETF) berbasis indeks MSCI Indonesia Large Cap, Rabu (4/3 - 2020). Dhiany Nadya.

Bisnis.com, JAKARTA—Nilai aktiva bersih (NAB) industry reksa dana mencatatlkan pertumbuhan negatif sepanjang Februari lalu. Penurunan NAB juga diikuti berkurangnya jumlah unit penyertaan (UP).

Berdasarkan data Infovesta, NAB sepanjang Februari mencapai, Rp544,98 triliun, turun 2,17 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai Rp557,06 triliun. Adapun unit penyertaan juga turun sebanyak 1,25 persen.

Dari seluruh jenis reksa dana, tercatat pertumbuhan NAB dan unit penyertaan yang cenderung negatif. Hanya reksa dana jenis pasar uang yang mencatatkan pertumbuhan NAB dan UP positif yakni masing-masing naik 0,87 persen dan 0,85 persen.

Pertumbuhan tersebut juga didukung dengan return reksa dana pasar uang yang tercermin dari Infovesta Money Market Fund yang mencatatkan return positif selama bulan Februari 2020 sebesar 0,40 persen.

Di sisi lain, reksa dana jenis saham mengalami penurunan NAB tertinggi yaitu -6,97 persen. Kinerja negatif reksa dana jenis ini juga tercermin dari Infovesta Equity Fund Index sepanjang Februari 2020 sebesar -7,26 persen.

Reksa dana jenis pendapatatan tetap juga turut mencatatkan penurunan NAB. Tercatat, return secara month to date Infovesta Fixed Income Fund Index hingga 28 Februari 2020 turun sebesar -0,10 persen.

Infovesta menilai penurunan NAB secara umum juga disebabkan oleh maraknya penyebaran virus corona yang belum juga mereda. Hal ini menyebabkan investor panik dan cenderung menarik diri dari investasi yang lebih berisiko dan lebih memilih untuk memegang cash.

Berikut daftar 5 produk reksa dana yang mencatatkan return tertinggi.

*Saham
1. Victoria Equity Maxima (6,52 persen)
2. Simas Equity Syariah (0,98 persen)
3. Pacific Equity Progresif Fund VI (-3,63 persen)
4. Asanusa Enhanced Strategy Fund (-5,03 persen)
5. Millenium Equity Prima Plus (-5,49 persen)

*Campuran
1. Sinarmas balance Gemilang (3,37 persen)
2. HPAM Ultima Balance (2,95 persen)
3. Batavia Campuran Utama (2,63 persen)
4. Panin Dana Syariah Berimbang (2,62 persen)
5. Sinarmas Balance Syariah (2,18 persen)

*Pendapatan Tetap
1. Simas Income Fund (12,73 persen)
2. Mandiri Investasi Obligasi Nasional (5,52 persen)
3. Mega Dana Pendapatan Tetap (5,26 persen)
4. Star Fixed Income II (4,91 persen)
5. Manulife Obligasi Negara Indonesia II (4,69 persen)

*Pasar Uang
1. Avrist Ada Kas MUtiara (1,07 persen)
2. Avrist Liquid Fund (1,05 persen)
3. Avrist Ada Kas Syariah (1,05 persen)
4. Aberdeen Indonesia Money Market Fund (1,05 persen)
5. Aurora Likuid (1,04 persen)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper