Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan depan memiliki peluang untuk kembali ke zona hijau.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan IHSG dapat melanjutkan tren perbaikan kinerja yang sempat terjadi pada 3 dan 4 Maret 2020 lalu. Salah satu katalis positifnya adalah penyebaran wabah virus corona di Indonesia yang tidak meluas.
Selain itu, pernyataan Presiden Joko Widodo yang berkomitmen menenangkan para pelaku pasar juga akan menjadi sentimen baik lainnya untuk mendorong naik kinerja IHSG. Hal tersebut terlihat dari imbauan dan rangkaian kebijakan yang disiapkan untuk memerangi wabah ini dari sisi ekonomi.
“Ketenangan Presiden Joko Widodo diharapkan dapat diikuti oleh masyarakat dan juga pelaku pasar yang saat ini masih panik untuk tetap melanjutkan kegiatan investasi di pasar saham dengan aman,” jelasnya saat dihubungi pada Jumat (6/3/2020) di Jakarta.
Nafan menambahkan peningkatan kinerja IHSG juga akan bergantung pada sejumlah rilis data makro ekonomi Indonesia pekan depan. Nilai Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan kinerja penjualan ritel Indonesia dapat memainkan peran yang cukup besar dalam pergerakan IHSG.
Selain itu, kebijakan Bank Sentral Uni Eropa dalam menanggapi tren penurunan suku bunga yang terjadi di dunia seperti di AS, Jepang, Hong Kong, dan Kanada juga ditunggu. Saat ini, suku bunga aciuan Bank Sentral Uni Eropa sudah 0 persen.
Baca Juga
“Apabila mereka memutuskan untuk kembali memangkasnya menjadi negatif, ini akan mempengaruhi pelemahan nilai mata uang Euro terhadap Dolar AS yang akan ikut berdampak pada tertekannya nilai Rupiah,” katanya.
Nafan memperkirakan, pada pekan depan IHSG akan memiliki level support maksimal pada angka 5.355 dan mendekati ke arah resisten sebesar 5.863.
Adapun, pada perdagangan Jumat (6/3/2020), IHSG ditutup pada level 5.498,54 atau melemah 2,48 persen.