Bisnis.com, JAKARTA – Emiten retail PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) berhasil membukukan laba sebesar Rp70,84 miliar sepanjang tahun 2019.
Dikutip dari laporan keuangan per 31 Desember 2019 melalui halaman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), angka tersebut mencerminkan berbanding terbalik dari posisi rugi tahun sebelumnya sebesar Rp1,25 triliun.
Meski begitu, kenaikan laba ini tidak serta merta dikontribusikan oleh kenaikan penjualan. Hal ini tercermin dari pendapatan bersih perseroan yang mengalami penurunan 5,42 persen menjadi Rp12,27 triliun pada tahun 2019.
Kenaikan laba jaringan retail yang juga memiliki gerai Giant, Guardian dan IKEA tersebut sejatinya disumbang oleh usaha perseroan menekan beban pokok pendapatan dan beban usahanya masing-masing menjadi Rp8,72 triliun dan Rp3,48 triliun.
Adapun, biaya restrukturisasi yang membengkak pada tahun 2018 sebesar Rp1,38 triliun berhasil dipangkas perseroan hingga Rp239,35 miliar pada tahun lalu.
Dengan begitu, tahun ini perseroan dapat membagikan laba bersih per saham atau earning per share pada angka Rp17, setelah rugi Rp299 pada tahun 2018.
Baca Juga
Sementara itu, aset HERO berangsur turun menjadi Rp6,05 triliun pada tahun 2019, setelah sempat menyentuh angka Rp7,25 triliun pada awal 2018.
Perseroan pun berusaha menjaga liabilitas dan ekuitasnya tetap stabil masing-masing pada angka Rp2,16 triliun dan Rp3,89 triliun.
Dengan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp341,883 miliar, kas dan setara kas pada akhir tahun perseroan ikut turun dari posisi Rp499,1 miliar menjadi Rp167,91 miliar per Desember 2019.