Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Jumat (28/2/2020). Namun, secara keseluruhan penutupan itu menjadi kinerja mingguan terburuk bursa Wall Street sejak krisis keuangan pada 2008.
Dalam perdagangan itu, sektor Minyak dan Gas, Teknologi, dan Industri menjadi penopang bursa Wall Street, di saat sektor Utilitas, Keuangan, dan Telekomunikasi menjadi penekan bursa karena sebagian besar saham di sektor itu anjlok.
Di Bursa Efek New York atau New York Stock Exchange (NYSE) sebanyak 2.197 saham melemah, 709 saham menguat, dan 35 saham tidak bergerak. Di bursa Efek Nasdaq sejumlah 1.729 saham jatuh, 968 saham menguat dan 55 saham tidak berubah dari posisi sebelumnya.
Pada penutupan di NYSE, Dow Jones Industrial Average turun 1,39 persen dan menyentuh level terendah dalam enam bulan terakhir, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,82 persen, dan indeks komposit NASDAQ naik tipis 0,01 persen.
Saham dengan kinerja terbaik di Dow Jones Industrial Average adalah Exxon Mobil Corp, yang naik 3,25 persen atau 1,62 poin dan parkir di level 51,44. Diikuti Microsoft Corporation naik 2,42 persen atau 3,83 poin menjadi 162,01 dan Dow Inc naik 2,17 persen atau 0,86 poin menjadi 40,41.
Sementara itu, saham dengan kinerja terburuk adalah Boeing Co, yang turun 4,40 persen atau US$12,65 poin ke level 275,11. Dilanjutkan oleh JPMorgan Chase & Co turun 4,33 persen atau 5,26 poin menjadi US$116,11, dan The Travellers Companies Inc turun 3,44 persen atau 4,27 poin menjadi US$119,81.
Di indeks S&P 500, kinerja terbaik dipimpin oleh Foot Locker Inc yang naik 8,02 persen menjadi US$36,25, lalu Cimarex Energy Co yang naik 7,83 persen menjadi US$33,05, dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd yang menguat 7,25 persen menjadi US$37,26.
Saham dengan performa terburuk di indeks S&P 500 adalah The AES Corporation yang turun 8,66 persen menjadi US$16,73, Mylan NV yang kehilangan 7,98 persen untuk menetap di US$17,19, dan American Airlines Group yang melemah 7,5 persen jatuh ke level US$19,05.
Untuk indeks NASDAQ Composite, Biocept Inc yang naik 168,87 persen ke level 0,7800 menjadi saham dengan kinerja terbaik dan penopang indeks. Sementara itu, Tellurian Inc yang turun 51,02 persen ke level 1,80 menjadi saham dengan kinerja terburuk di indeks tersebut.
Adapun, Federal Reserve mengatakan bahwa pihaknya mendukung ekonomi AS di tengah meningkatnya epidemi virus corona atau covid-19 yang membuat pasar modal Negeri Paman Sam itu berdarah-darah.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menaikkan penilaian risiko virus corona ke tingkat global “sangat tinggi” dari level sebelumnya "tinggi" pada akhir Januari lalu.