Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Rights Issue, Totalindo Eka Persada (TOPS) Tunggu Restu Pemegang Saham

Totalindo Eka Persada (TOPS) berniat menggalang dana lewat rights issue untuk menambah modal kerja dan menurunkan utang.
Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada Tbk. Donald Sihombing (kedua kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Joni (dari kiri), Direktur Salomo Sihombing dan Direktur Andre Chandra Biantoro usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada Tbk. Donald Sihombing (kedua kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Joni (dari kiri), Direktur Salomo Sihombing dan Direktur Andre Chandra Biantoro usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa, di Jakarta, Senin (24/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) bakal menunggu restu dari pemegang saham terkait rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Direktur Totalindo Eka Persada, Eko Wardoyo mengatakan rencana penambahan modal dengan skema HMETD atau rights issue sudah direncanakan sejak Desember 2019. Dia menyebut, penambahan modal diperlukan untuk modal kerja dan menurunkan tingkat utang.

“Kami dari emiten menunggu saja tetapi memang rencananya sudah RUPS minta persetujuan kepada pemegang saham,” ujarnya dalam paparan publik insidentil di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (21/2/2020).

Per 31 Januari 2020, pemegang saham terbesar TOPS adalah PT Totalindo Investama Persada sebesar 61,13 persen. Kemudian PT Mahkota Properti Indo Senayan (9,76 persen), dan masyarakat (29,11 persen).

Sekretaris Perusahaan TOPS, Novita Frestiani menambahkan, rencana rights issue saat ini juga tengah proses di lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tenggat waktu proses tersebut terlaksana hingga 12 bulan ke depan.

Sebelumnya, pada 12 Februari 2020, TOPS melansir bakal menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 4.000.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham atau sebesar 12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Di sisi lain, Eko tidak menyangka harga saham TOPS bakal anjlok hingga ke level Rp50. Penurunan tajam terjadi dalam tiga bulan terakhir yang mana harga saham TOPS sudah ambles 90,99 persen.

Eko mengungkapkan, perseroan membidik dana segar sebanyak Rp500 miliar dari rights issue. Namun, harga saham yang melorot membuat aksi korporasi tersebut bisa berdampak terhadap risiko yang mungkin akan dialami oleh investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper