Bisnis.com, JAKARTA – Emiten minyak dan gas (migas) PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) berencana menegosiasikan ulang kontrak Blok Mahakam dengan PT Pertamina sebelum kuartal II/2020.
General Manager Corporate Finance APEX Pretycia Damar mengungkapkan bahwa kontrak kerja sama dengan perusahaan pelat merah itu akan berakhir pada kuartal II/2020. Dia berharap bisa menegosiasikan ulang kontrak harga dengan Pertamina sebelum masa kontrak itu selesai.
“Kontrak dengan Pertamina akan habis pada kuartal II/2020, saya harapkan tender kontrak akan dikeluarkan sebelum itu. Pasti akan ada negosiasi harga untuk tender baru,” katanya pada Jumat (21/2/2020).
Pretycia berharap kontrak anyar yang disodorkan berharga lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Menurutnya, harga sewa harian rig jack-ups sudah di level US$80.000 per hari.
“Kami tentu saja berharap ada kenaikan dengan banyaknya aktivitas pengeboran. Pasalnya di wilayah regional sekitar Indonesia harga rata-rata sewa rig jack-ups sudah mencapai US$75.000—US$80.00 per hari,” ungkapnya.
Kendati demikian, untuk saat ini belum ada keputusan final mengenai kontrak sewa antara APEX dengan Pertamina. Pretycia mengungkapkan bila niat perseroan tembus, maka bisa jadi fundamental APEX bakal terkerek naik.
Pada kuartal III/2019, Pertamina menyumbang sebesar 75,11 persen atau US$48,78 juta dari total pendapatan APEX yang mencapai US$64,94 juta. Jumlah kontribusi Pertamina naik 23,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$39,62 juta.
“Target pendapatan kami harapkan juga naik nantinya dengan penyesuaian rerata harga sewa harian agar lebih positif dari tahun sebelumnya,” katanya.
APEX saat ini mengerjakan lebih dari 50 persen pengeboran 2.117 sumur di Blok Mahakam dengan total kedalaman mencapai 4,5 juta meter. Pada tahun lalu, APEX telah menyelesaikan program pengeboran sebanyak 114 sumur dari total 121 sumur PHM atau sebesar 94,2 persen.
