Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Rupiah Melemah 41 Poin, Mayoritas Mata Uang di Asia Terdepresiasi

Kurs jual ditetapkan di Rp13.786 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.648 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (19/2/2020) di level Rp13.717 per dolar AS, melemah 41 poin atau 0,3 persen dari posisi Rp13.676 pada Selasa (18/2/2020).

Kurs jual ditetapkan di Rp13.786 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.648 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak ke level Rp13.715 per dolar AS dengan pelemahan 21 poin atau 0,15 persen pada pukul 10.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat dibuka melemah tipis 1 poin di posisi Rp13.695 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah ditutupmelemah 34 poin atau 0,25 persen ke level Rp13.694 per dolar AS.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia terpantau ikut melemah, dipimpin oleh mata uang yen Jepang yang terdepresiasi 0,17 persen (lihat tabel).

 

Pergerakan Mata Uang Asia terhadap dolar AS
Mata UangKursPergerakan (persen)

Peso

50,552

+0,21

Dolar Singapura

1,3910

+0,11

Baht

31,187

+0,11

Yuan offshore

7,0076

-0,01

Dolar Hong Kong

7,7698

-0,03

Won

1.190,15

-0,06

Dolar Taiwan

30,141

-0,09

Yuan China

7,0043

-0,11

Ringgit

4,1593

-0,14

Rupiah

13.715

-0,15

Yen

110,06

-0,17

Sumber: Bloomberg

 

Dilansir Bloomberg, mayoritas mata uang di Asia melemah setelah bank sentral China menetapkan level referensi harian yuan lebih lemah dari 7 yuan per dolar, level terlemah dalam hampir dua bulan terakhir.

"Pasar masih berusaha mencari tahu dampak virus corona pada aset global," kata Dushyant Padmanabhan, analis Nomura Holdings Inc, seperti dikutip Bloomberg.

“Kami masih berpikir pasar akan berhati-hati. Di Asia, ini berarti preferensi terhadap pelonggaran kebijakan moneter. Ke depan, saya pikir data mengenai dampak dampak virus corona akan menjadi pendorong utama terhadap kebijakan moneter,” lanjutnya.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau stagnan di posisi 99,440 pada pukul 11.21 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,005 poin atau 0,01 persen di posisi 99,435, setelah pada akhir perdagangan Selasa (18/2) ditutup menguat 0,437 poin atau 0,44 persen ke level 99,440.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper