Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, IHSG Bertengger di Zona Hijau

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,52 persen atau 30,71 poin ke level 5.917,67 pada akhir sesi I, , setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 11,94 poin ke level 5.898,90.
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman
Pengunjung melintas didekat papan elektronik yang menampilkan pergerkan Indeks Harga Saham Gabngan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/2/2020) Binsis/AbdurachmanAbdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (19/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,52 persen atau 30,71 poin ke level 5.917,67 pada akhir sesi I, , setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 11,94 poin ke level 5.898,90.

Pada perdagangan Selasa (18/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.886,96 dengan penguatan 0,33 persen atau 19,44 poin. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.898,70-5.920,69.

Seluruh 9 sektor terpantau bergerak positif pada sesi I, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 1,33 persen, sedangkan sektor tambang 1,17 persen.

Sementara itu, sebanyak 209 saham menguat, 137 saham melemah, dan 336 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing menguat 1,59 persen dan 0,82  persen menjadi penopang utama atas pergerakan IHSG hingga akhir sesi I.

Dalam publikasi risetnya, tim analis Valbury Sekuritas menyampaikan saham yang diperdagangkan di BEI dalam beberapa hari terakhir bergerak anomali dengan pergerakan saham bursa global.

Salah satu sentimen bagi pasar domestik terkini, berkenaan pandangan dari lembaga pemeringkat internasional yang positif terhadap ekonomi Indonesia yang berdampak pada naiknya kepercayaan investor.

Moody’s menilai ekonomi Indonesia cukup kuat dibandingkan negara dengan peringkat utang Baa, sehingga berpotensi meningkatkan sejumlah pos penerimaan. Kendati demikian, Moody's memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat dan berada di bawah 5 persen.

Hal tersebut dinilai akibat risiko perlambatan ekonomi global seiring dengan penurunan permintaan komoditas dari Cina yang terdampak wabah virus corona. Moody's berharap reformasi yang bertujuan mengurangi sejumlah kendala struktural ekonomi dan fiskal akan terus berlanjut.

“Diperkirkan potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan masih berpeluang hari ini,” paparnya, Rabu (19/2/2020).

Akhir Sesi I, IHSG Bertengger di Zona Hijau

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau berada di level Rp13.715 per dolar AS dengan pelemahan 21 poin atau 0,15 persen pada pukul 11.35 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat dibuka melemah tipis 1 poin di posisi Rp13.695 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah ditutupmelemah 34 poin atau 0,25 persen ke level Rp13.694 per dolar AS.

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah karena investor mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia pada hari Kamis untuk mengatasi dampak ekonomi dari wabah virus corona.

“Pelemahan rupiah baru-baru ini kemungkinan karena penilaian ulang dampak virus di Asia setelah Apple memperingatkan bahwa pendapatannya dapat terpukul oleh gangguan rantai pasokan dan permintaan China yang lebih lemah,” kata Yanxi Tan, analis valas di Maybank, seperti dikutip Bloomberg.

Bank Indonesia diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25bps menjadi 4,75 persen pada hari Kamis, menurut sebagian besar analis yang disurvei oleh Bloomberg.

IHSG menguat di saat bursa saham lainnya di Asia terpantau bergerak positif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing menguat 0,97 persen dan 0,58 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 0,13 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper