Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inocycle Technology (INOV) Daur Ulang 2 Miliar Sampah

Indonesia merupakan produsen sampah plastik kedua terbesar di dunia. Kondisi itu bisa dimanfaatkan untuk industri daur ulang sampah plasti dengan dibarengi peningkatan pengelolaan sampah.
Direktur Utama PT Inocycle Technology Group Tbk (ITG) Jaehyuk Choi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT ITG di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Inocycle Technology Group Tbk (ITG) Jaehyuk Choi didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT ITG di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) melansit telah mendaur ulang 2 miliar sampah botol plastik pada 2019. Tahun ini, perseroan juga berniat menambah fasilitas pengolahan botol PET bekas menjadi bahan baku re-PSF di dua lokasi berbeda.

Direktur Inocycle Technology Group Victor Choi mengatakan kinerja perseroan pada tahun lalu diharapkan turun membantu upaya pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025 mendatang.

“Kami senang bisa turut berkontribusi. Bukan hanya berarti bisnis kami terus tumbuh, tetapi kami juga ikut berkontribusi untuk lingkungan Indonesia,” ujarnya melalui siaran perse, Senin (17/2/2020).

Untuk diketahui, Inocycle Technology merupakan produsen serat staple buatan atau Recycle Polyester Staple Fiber (re-PSF). Bahan baku pembuatan produk re-PSF didapat dari sampah botol PET.

Victor menyebut, kondisi Indonesia yang tercatat sebagai pemasok sampah plastik terbesar kedua setelah Cina adalah peluang baik yang bisa dimanfaatkan.Namun, hal itu perlu dibarengi dengan peningkatan pengelolaan sampah.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sementara menurut laporan Bank Dunia, sebanyak 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut sekitar 1,27 juta ton, dengan komposisi sampah plastic mencapai 9 juta ton pada 2018.

Victor menambahkan perseroan memprediksikan penjualan tahun 2019 berada pada kisaran Rp490 miliar atau meningkat 24 persen dibandingkan dengan penjualan 2018. Di samping itu, tahun ini INOV merencanakan menambah washing facility atau fasilitas pengolahan botol PET bekas menjadi bahan baku re-PSF di dua lokasi berbeda.

“Harapanya, kami tetap bisa terus meningkatkan kinerja bisnis seraya ikut berkontribusi kepada penanggulangan sampah di Indonesia,” pungkas Victor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper