Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ace Hardware (ACES) Bidik Pertumbuhan Pendapatan Double Digit

Emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai dua digit yakni 10 persen, berikut dengan pertumbuhan SSSG (same sales store growth) sebesar 3 persen pada tahun 2020.
Ace Hardware. /Bisnis.com
Ace Hardware. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai dua digit yakni 10 persen, berikut dengan pertumbuhan SSSG (same sales store growth) sebesar 3 persen pada tahun 2020.

Corporate Secretary Ace Hardware, Helen Tanzil mengungkap strategi yang akan tetap Ace Hardware lakukan tahun ini adalah dengan memperkenalkan produk baru secara teratur didukung oleh pelayanan yang baik serta program marketing yang berganti tema setiap bulannya.

“Kami memiliki juga platform online yang memungkinkan konsumen melakukan pembelian secara online. Konsumen bisa melakukan pembelian lewat situs perusahaan maupun melalui Ruparupa.com yang menjadi sarana online eksklusif untuk Ace Hardware,” ujar Helen beberapa waktu lalu kepada Bisnis.com.

Emiten berkode sandi ACES tersebut mengungkap akan menggelontorkan belanja modal sebesar Rp250 miliar yang bersumber dana internal dan mayoritas akan digunakan untuk melakukan ekspansi usaha pada tahun ini. 

Dengan jumlah dana tersebut Ace Hardware berencana membuka 15 gerai tahun ini yang terdiri dari gerai tunggal dan menyatu dengan pusat perbelanjaan.

“Kira-kira hampir sama proporsinya (bentuk gerai). (Lokasi pembukaannya) tidak terlalu banyak di Jakarta, sisanya menyebar di pulau Jawa dan beberapa kota di luar Jawa,” ungkapnya.

Saat ini, Helen menyebutkan pihaknya belum memiliki rencana untuk mengerem ekspansi pembukaan gerai mengingat pendapatan perseroan masih ditopang oleh penjualan ritel offlinenya.

“Saat ini belum ada rencana tersebut. Indikasi pendapatan tahun 2019 lalu sekitar 13 persen tapi lebih pastinya harus menunggu hasil audit hingga Maret, dan pertumbuhan SSSG-nya mencapai 5,5 persen,” tuturnya.

Terkait tersendatnya bahan baku dari China akibat penyebaran COVID-19 atau virus corona yang masif di negara tersebut, perseroan juga menyatakan belum menemukan kendala yang berarti.

“Saat ini belum ada, karena kami masih memiliki persediaan cukup,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper