Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berakhir menguat tipis pada akhir perdagangan Senin (10/2/2020), dengan sejumlah indeks negara berakhir variatif.
Indeks Stoxx Europe 600 berakhir menguat tipis 0,07 persen atau 0,28 poin ke level 424,64, dengan rentang pergerakan harian di level 422,24-424,67.
Saham NMC Health PLC mencatatkan penguatan paling signifikan pada perdagangan hari ini, setelah ditutup melonjak 32,31 persen, sedangkan saham Bank of Ireland Group Plc mencatat pelemahan paling dalam hingga 8,31 persen.
Dilansir Bloomberg, saham Bank of Ireland melemah setelah jajak pendapan menunjukkan partai sayap kiri Sinn Fein unggul dalam pemilihan umum di Irlandia.
Sementara itu, pergerakan indeks saham sejumlah negara cenderung variatif, dengan indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,27 persen, indeks CAC 40 Prancis turun 0,23 persen, dan indeks DAX Jerman melemah 0,15 persen.
Di sisi lain, indeks IBEX Spanyol ditutup menguat tipis 0,05 persen dan indeks FTSE MIB Italia menguat 0,12 persen.
Investor global tengah memantau dimulainya kembali aktivitas pabrik-pabrik di China dan kemungkinan kekacauan yang mungkin terjadi setelah beberapa ratus ribu orang mulai kembali bekerja di perusahaan-perusahaan seperti pemasok Apple Inc., Foxconn.
Sementara itu, General Motors Co akan memulai kembali produksi di China mulai 15 Februari mendatang.
Dengan meningkatnya kasus coronavirus di luar China dan berbagai perusahaan menarik diri dari pertemuan internasional, investor berusaha mencari tahu apakah tingkat penularan virus ini telah mencapai masa puncaknya.
Sementara itu, otoritas moneter di negara-negara emerging markets telah melangkah untuk menopang sistem keuangan. Bank Sentrak China bergerak untuk menjaga likuiditas pada hari Senin melalui reverse-repurchase agreements.
"Meskipun penyebaran coronavirus membingungkan, fokus global pada penyakit ini kemungkinan akan menghasilkan solusi untuk membendung penyebarannya tidak lama lagi," John Stoltzfus, analis investasi di Oppenheimer Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.
"Data ekonomi yang dirilis pekan lalu menggarisbawahi kekuatan dan ketahanan di pasar tenaga kerja AS dan menunjukkan keberlanjutan ekspansi ekonomi AS," lanjutnya.