Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menyatakan masih mempertimbangkan sejumlah opsi dalam rencana divestasi saham di anak perusahaan. Perseroan mengklaim memiliki kapasitas keuangan yang solid sehingga pelepasan aset bukan agenda yang bersifat urgen.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan perseroan belum bisa membeberkan lebih rinci terkait divestasi saham di anak usaha. Namun, dia memastikan divestasi hanya dilakukan pada sebagian saham perseroan sehingga Jasa Marga tetap memegang porsi mayoritas.
“Yang jelas, Jasa Marga akan tetap mempetahankan posisi mayoritas di ruas-ruas yang didivestasi minimum 51 persen. Divestasi dan IPO [initial public offering] bisa dijalankan bersamaan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Dalam catatan Bisnis.com, dalam dua tahun terakhir Jasa Marga melakukan divestasi saham di beberapa perusahaan tol. Pada 2018, emiten bersandi saham JSMR itu melepas seluruh kepemilikan saham sebanyak 19 persen di PT PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).
Di akhir 2019, Jasa Marga juga melepas 8 persen saham di PT Trans Marga Jateng ke PT Trans Optima Luhur. Sebelumnya, Jasa Marga melepas kepemilikan saham 20 persen di tiga entitas ke PT Lintas Marga Jawa. Ketiga entitas itu yakni PT Jasamarga Batang Semarang, PT Jasamarga Solo Ngawi, dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri.
Terbaru, Jasa Marga tengah mengkaji pelepasan saham PT Jasamarga Transjawa Tol lewat penarawan umum perdana atau IPO. Eka menegatakan rencana tersebut akan menyesuaikan dengan kinerja Jasamarga Transjawa Tol selaku pengelola jalan tol milik perseroan di koridor Trans Jawa.
Baca Juga
Menurut Eka, pihaknya tidak terlalu terburu-buru untuk melakukan divestasi ataupun melepas kepemilikan anak usahanya ke publik melalui IPO. Meski memiliki tingkat leverage yang cukup tinggi, menurutnya perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk ekspansi.
“Kami tidak ada pressure untuk divestasi, sehingga waktunya bergantung investor dan harga cocok atau tidak. Covenant kami 5 kali, jadi room kami masih cukup,” ujarnya.
Eka turut menuturkan, bila kondisi pasar belum mendukung, Jasa Marga tidak keberatan untuk memundurkan rencana divestasi hingga tahun depan. Dia percaya diri, sejumlah ruas jalan tol yang sudah beroperasi saat ini cukup diminati oleh para investor.