Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Smelter, Timah (TINS) Alokasikan Capex Rp2 Triliun

Alokasi capital expenditure (capex) pada 2020 sekitar Rp2 triliun naik, 18,34 persen dari 2019 senilai Rp1,69 triliun.
Jajaran Komisaris dan Direksi baru PT Timah Tbk. setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/2/2020) di Jakarta./ Bisnis - Finna U. Ulfah
Jajaran Komisaris dan Direksi baru PT Timah Tbk. setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/2/2020) di Jakarta./ Bisnis - Finna U. Ulfah

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Timah Tbk., mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp2 triliun, naik sekitar 18,34 persen dari alokasi tahun lalu Rp1,69 triliun.

Direktur Utama PT Timah Riza Pahlevi Tabrani mengatakan bahwa perseroan memiliki rencana ekspansi yang cukup padat tahun ini. Alokasi capex perseroan senilai Rp2 triliun tersebut setidaknya akan digunakan untuk mengembangkan dua proyek smelter, yaitu smelter timah berteknologi Ausmelt dan smelter monasit.

“Kalau smelter baru dengan teknologi Ausmelt itu kan pembangunannya sudah berjalan, groundbreaking di akhir Januari lalu. Ekspektasinya diselesaikan dalam 19 bulan sehingga akhir 2021 hingga awal 2022 ditargetkan sudah bisa beroperasi,” ujar Riza saat konferensi pers RUPSLB PT Timah Tbk. di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Seperti yang diketahui, belum lama ini PT Timah membangun smelter baru senilai US$ 80 juta dengan pendanaan menggunakan skema Export Credit Agency (ECA) dengan Finvera dari Finlandia dan Indonesia Exim Bank.

Smelter tersebut nantinya akan memiliki kapasitas produksi 40.000 ton per tahun, sehingga kapasitas produksi PT Timah meningkat menjadi 70.000 ton hingga 80.000 ton per tahun.

Selain itu, perseroan juga tengah merencanakan untuk membangun pabrik pengolahan komoditas monasit yang berlokasi di Tanjung Ular, Bangka pada akhir tahun ini.

Kendati demikian, Riza belum bisa memperkirakan total investasi dari smelter monasit yang dijadikan sebagai konstruksi pabrik logam tanah jarang tahap pertama.

“Mudah-mudahan bisa terkejar tahun ini. Investas masih dalam finalisasi begitupun juga teknologinya. Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya dan dapat dibangun pada akhir tahun ini,” jelas Riza.

Sekertaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar mengatakan bahwa perseroan telah mengantongi beberapa nama perusahaan untuk bekerja sama membangun smelter monasit tersebut.

“Smelter monasit nanti kerja sama dengan perusahaan luar negeri. Mungkin dari Eropa, mungkin dari Amerika Serikat,” ujar dia.

Dia mengatakan bahwa selain untuk pengembangan smelter, capex tersebut juga akan digunakan untuk perbaikan kapal, eksplorasi, dan pengembangan anak usaha.

Di sisi lain, pada tahun ini perseroan juga akan fokus untuk ekspansi ke luar negeri, salah satunya Nigeria dan Tanzania. Di Nigeria, saat ini perseroan tengah menanti keluarnya salah satu izin tambang, sedangkan di Tanzania masih dalam penjajakan.

Adapun, sumber pendanaan dari belanja modal TINS akan berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper