Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung menguat terbatas pada perdagangan Jumat (7/2/2020), melanjutkan penguatannya dari perdagangan sebelumnya.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan dalam publikasi risetnya bahwa IHSG akan bergerak cenderung menguat terbatas di akhir pekan dengan level support dan resistance di kisaran 5.950 hingga 6.050.
"Saham-saham yang menarik secara teknikal diantaranya adalah INKP, WSBP, MAIN, BBTN, PGAS, INDY, TINS, ANTM, PTPP, AKRA," ujar Lanjar seperti dikutip dari publikasi risetnya, Jumat (7/2/2020).
Adapun, pada penutupan perdagangan Kamis (6/2/2020) IHSG ditutup di level 5.987,14 menguat 0,14% atau naik 8,68 poin. Sektor pertanian yang menguat 1,94% dan sektor property yang menguat 1,16% berhasil mendorong IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Pada perdagangan Kamis (6/2/2020), investor asing melakukan aksi beli sebesar Rp294,72 miliar dengan saham BBCA yang menjadi top net buy value dengan catatan net buy investor asing sebesar Rp530,32 miliar.
Dia mengatakan bahwa meskipun pergerakan IHSG menguat, candlestick membentuk bearish counter attack secara teknikal. Potensi pergerakan selanjutnya akan mencoba kembali bertahan di level psikologis 6000 sebagai signal penguatan lanjutan pada arah Fibonacci 61.8% dikisaran level 6166.
Baca Juga
Sementara itu, Indikator Stochastic memberikan signal golden-cross dengan potensi bullish reversal.
Lanjar menjelaskan fokus pasar pada akhir pekan ini akan tertuju pada rilis data neraca perdagangan China yang diproyeksikan mengalami penurunan surplus menjadi US$38.64 miliar akibat aktifitas ekspor yang menjadi negatif secara tahunan (yoy).
Selain itu, dari dalam negeri investor akan terfokus pada data cadangan devisa dan pergerakan harga komoditas serta aksi tunggu pada laporan keuangan emiten.