Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Menguat, Rupiah Lanjut Tertekan Pagi Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2020).
Karyawan memegang mata uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Kamis (8/11/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan memegang mata uang dolar AS di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Kamis (8/11/2017)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 21 poin atau 0,15 persen k elevel Rp13.763 per dolar AS pada pukul 08.43 WIB.

Sebelumnya, rupiah dibuka di zona hijau dengan pelemahan 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.748 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Senin (3/2/2020), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.742 per dolar AS dengan pelemahan 87 poin atau 0,64 persen.

Seiring dengan pergerakan nilai tukar rupiah, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,03 poin atau 0,03 persen ke level 97,830 pada pukul 08.35 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,17 poin atau 0,02 persen di level 97,817, setelah pada akhir perdagangan Senin (3/2) ditutup menguat 0,410 poin atau 0,42 persen ke level 97,800.

Dilansir Bloomberg, dolar AS menguat di tengah peningkatan selera risiko menyusul data manufaktur AS yang optimis, ditambah dengan melemahnya pound di bawah level psikologis utama karena ketegangan perdagangan UE-Inggris meningkat.

Pound jatuh di bawah US$1,30 di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa pekan lalu.

Berdasarkan data IHS Markit, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS naik menjadi 51,9 pada Januari dari 51,7 pada bulan sebelumnya. Indeks manufaktur ISM untuk bulan itu juga melampaui estimasi dan naik kembali ke wilayah ekspansi

Volatilitas greenback masih tinggi di tengah gejolak dalam pasar saham China dan kecemasan tentang kemungkinan kemenangan Senator Bernie Sanders dalam kaukus Demokrat Iowa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper