Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menargetkan penjualan sepanjang 2020 bisa menyentuh 2,6 juta ton, tumbuh 22,64 persen. Perseroan juga menyiapkan sejumlah opsi untuk menunjang distribusi semen seiring larangan praktik overdimension overloading (ODOL).
Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri pada 2019, perseroan mencetak angka penjualan 2,12 juta ton. Dia menambahkan, target penjualan sepanjang 2020 akan diikuti dengan beragam persiapan sarana penunjang distribusi. Pasalnya, mulai 2022, industri semen tidak lagi mendapat toleransi terhadap praktik melebihi dimensi dan berat yang diizinkan atau ODOL.
“Saat ini SMBR sedang mempersiapkan berbagai fasilitas dan sarana penunjang bagi angkutan semen ke depan melalui pembangunan terminal semen dan rekondisi jalur kereta api,” jelas Basthony kepada Bisnis.com, Senin (3/2/2020).
Baca Juga
Basthony menilai, kebijakan terkait ODOL belum akan berdampak terhadap perseroan pada tahun ini. Dia beralasan, penindakan ODOL secara penuh atau juga dikenal dengan “Zero ODOL” baru akan berlaku pada 2022.
Untuk diketahui, dispensasi bagi angkutan semen memang diberikan oleh Kementerian Perhubungan atas permintaan Kementerian Perindustrian. Selain industri semen,ada empat sektor lain yang mendapat dispensasi yaitu baja lembaran, beton ringan, air minum dalam kemasan diberlakukan.